Progres Lambat, Sekda Gesa Kabupaten/Kota Cepat Lakukan Vaksinasi

Ketua Harian Satgas Penanggulangan Pandemi COVID 19 Kepulauan Riau H TS Arif Fadillah.
Sekda Provinsi Kepulauan Riau. TS Arif Fadillah. (foto: dokumentasi/presmedia.id)

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Progres vaksinasi COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau dinilai lambat. Pasalnya, hingga saat ini stok vaksin yang diberikan pemerintah pusat masih ada sekitar 50 ribu vial.

Hal tersebut disampaikan Ketua Harian Satgas COVID-19 Provinsi Kepri, TS Arif Fadillah, Kamis (15/4/2021).Ia mengatakan, hingga kini stok vaksin AstraZeneca yang diperuntukkan bagi kelompok penerima, petugas pelayanan publik hingga lansia masih banyak.

“Masih ada sekitar 50 ribu vial lagi. Sebab itu, diminta Satgas Covid-19 Kabupaten/Kota, dalam hal ini bupati/wali kota segera menyelesaikan program vaksinasi ini dalam waktu sepekan ke depan, ” ungkapnya.

Sekda Arif menambahkan, rencananya akhir April atau awal Mei 2021 mendatang, pemerintah pusat akan kembali mengirimkan vaksin COVID-19 ke Provinsi Kepri.

“Vaksin ini sifatnya datang dan habis. Kalau di daerah tak habis-habis, maka vaksin tak akan dikirim oleh pusat,” katanya.

Diakui Arif, sampai saat ini ia belum laporan mengenai kendala yang dialami kabupaten/kota, sehingga menyebabkan keterlambatan vaksinasi tersebut. Padahal, di kabupaten/kota sudah ada tenaga vaksinator yang memadai dan terlatih.

Selain itu, Pemprov Kepri juga ikut membantu memfasilitasi tempat pelaksanaan vaksinasi, seperti di aula hingga tempat-tempat terbuka.

“Kami akan gelar rapat, untuk mendengar kendala kawan-kawan di kabupaten/kota,” ujar Arif.

Untuk diketahui, hingga 14 April 2021 capaian vaksinasi di Kepri sudah mencapai angka 33,4 persen atau 101.503 orang vaksinasi dosis pertama. Sementara untuk dosis kedua sebanyak 35.578 orang atau 11,7 persen.

Adapun kelompok sasaran vaksinasi saat ini yakni, petugas pelayanan publik dan Lansia. Ditargetkan pada tahun 2021 ini, sebanyak 1,4 juta warga Kepri sudah disuntik vaksin demi menekan penyebaran pandemi COVID-19.

Penulis: Ismail
Editor: Ogawa

Komentar