PT.BRC Minta Dukungan Dewan dan Pemerintah Dorong Penerapan Periwisata di Lagoi New Normal

Rapat Bersama DPRD dan Pengelola Kawasan Wisata Lagoi dalam penerapan New Normal kawasan Parewisata Lagoi
Rapat Bersama DPRD dan Pengelola Kawasan Wisata Lagoi dalam penerapan New Normal kawasan Parewisata Lagoi.

PRESMEDIA.ID,Bintan- PT.Bintan Resort Cakrawala (BRC) dan pelaku usaha pariwisata lainya di kawasan Parewisata Lagoi, meminta dukungan Pemerintah dan DPRD mendorong penerapan Parewisata di Lagoi dalam penerapan New Normal.

Hal itu dikatakan Group General Manager (GGM) PT.BRC yang mewakili para pelaku usaha di Lagoi, Abdul Wahab saat melakukan rapat bersama, tentang penerapan New Normal usaha pariwisata, dengan DPRD, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Badan Pengembangan, Penelitian dan Pembangunan (Bappelitbang) di DPRD Bintan Rabu(3/6/2020).

Group General Manager (GGM) PT.BRC Abdul Wahab mengatakan, pihaknya melalui pemerintah daerah dan pusat meminta kepastian hukum terhadap kebijakan new normal sektor usaha Parewisata yang diusulkan, hingga para pelaku usaha dapat menentukan kebijakan keberlangsungan usahanya di Kawasan wisata Lagoi.

“Jika masih tutup hingga 2 bulan kedepan, maka dipastikan akan ada pengurangan pekerja di sejumlah perusahaan yang ada di Lagoi. Karena sejak 4 bulan ini kami sudah melakukan road map, dan pada bulan kelimain, kondisinya semakin menurun akibat tidak ada revenue bagi perusahaan,�sebutnya.

Ia mengatakan, dengan dibukanya ke,bali sektor parewisata dengan pola new normal di kawasan pariwisata Lagoi, dan kembali dapat menerima tamu, maka dipastikan kondisi pendapatan hotel dan resor atau tempat usaha lainnya akan bergerak lagi. Dengan harapan, Pengusaha tidak membuat kebijakan pengurangan pekerja.

“Kami pastikan jika hotel dan resor memiliki 30 persen saja tingkat okupansi, maka usaha mereka akan bertahan, pengurangan karyawan dapat dihindari,”ucapnya.

Wabdul juga mengatakan, untuk mendukung pelaku usaha di Lagoi, saat ini PT BRC juga memberikan kelonggaran dan diskon pembayaran listrik dan air, kepada sejumlah pelaku usaha hingga beban pengsaha dapat terbantu.

“Bahkan ada beberapa perusahaan kami bolehkan tunda bayar listrik dan air, ini agar usaha mereka dapat bertahan,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Bintan, Indra Setiawan mengatakan, Bintan saat ini tidak masuk dalam 102 wilayah di Indonesia yang ditetapkan dalam kebijakan new normal.

Namun berdasarkan surat dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif membuka ruang bagi daerah yang potensi pariwisata untuk diterapkan new normal.

“Kebijakan itu yang akan kita bahas dan dorong untuk disetujui. Ini karena Bintan mengandalkan PAD dari sektor pariwisata, besarannya mencapai 60 hingga 70 persen dari total PAD kita, sehingga keberlangsungan usaha ini tetap berjalan,”terang Indra.

Ia mengatakan, meski nantinya akan diberlakukan new normal, pihaknya meminta seluruh pihak dapat mendukung. Begitu juga untuk masyarakat Bintan agar mendukung kebijakan yang berjalan tersebut dengan baik.

“Masyarakat jangan khawatir, jangan takut. Pastinya penerapan kebijakan new normal akan diawasi dengan detil dan ketat. Kebijakan yang akan diterapkan bagi wisman juga ketat, sehingga Bintan tetap aman dan sektor pariwisata tetap berjalan,”imbuhnya.

Penulis:Hasura