PRESMEDIA.ID – Niat ingin mudik ke kampung halaman, sejumlah mahasiswa asal Lingga, justru menjadi korban penipuan pembelian tiket kapal di Tanjungpinang.
Akibat kejadian ini, mereka tidak hanya gagal mendapatkan tiket, tetapi juga kehilangan uang muka (down payment) yang telah disetorkan kepada pelaku.
Ketua Ikatan Mahasiswa Kabupaten Lingga (IMKL), Muhammad Fatur, mengatakan, dugaan penipuan ini bermula ketika seorang mahasiswi asal Lingga hendak membeli tiket kapal di Pelabuhan SBP Tanjungpinang.
Namun, karena antrian yang panjang, ia mengurungkan niatnya dan kembali ke kos.
Selanjutnya, korban bertemu dengan teman-temannya yang juga ingin membeli tiket. Mereka kemudian menyarankan untuk membeli tiket kapal Super Jet dari seseorang yang mereka kenal melalui akun Facebook dengan nama Agra Adja.
“Atas saran rekannya, korban menghubungi nomor WhatsApp yang tertera di Facebook dan mulai berkomunikasi dengan pelaku,” kata Muhammad Fatur, Rabu (26/3/2025).
Kepada Korban, Pelaku meyakinkan dan menyatakan bisa menyediakan tiket kapal Superjet tujuan Lingga, dengan syarat pemesanan dilakukan melalui pembayaran uang muka terlebih dahulu.
Pelaku mematok harga tiket Rp270 ribu per orang, dengan kewajiban menyetorkan DP sebagai bukti pemesanan.
“Korban akhirnya menyetujui dan mengirimkan DP sebesar Rp450 ribu untuk tiga orang, yang merupakan setengah dari total harga tiket yang dipesan untuk keberangkatan pada Kamis (27/3/2025),” ungkapnya.
Dana DP tersebut ditransfer ke rekening BCA atas nama Helena Ruby Tionardy, sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh pelaku.
Pelaku juga meminta agar sisa pembayaran dilakukan saat keberangkatan di Pelabuhan SBP.
Namun, seiring mendekatnya waktu keberangkatan, tiket yang dijanjikan pelaku kepada korban tidak kunjung diterima.
Selain itu, nomor handphone dan WhatsApp pelaku tiba-tiba tidak aktif, membuat korban semakin khawatir.
“Tiga mahasiswa asal Lingga ini semakin cemas karena hingga saat ini tiket yang dijanjikan pelaku belum juga diterima, dan keberadaannya pun tidak jelas,” tambah Fatur.
Karena merasa ditipu, para korban kemudian membagikan pengalaman mereka kepada mahasiswa lainnya.
“Namanya mahasiswa, uangnya terbatas, jadi mereka panik dan berbagi cerita ke teman-teman lain bahwa tiket yang mereka pesan tidak kunjung diberikan,” jelasnya.
Hingga saat ini, para mahasiswa yang menjadi korban belum melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Namun, mereka berharap agar kejadian serupa tidak menimpa orang lain di masa mendatang.
Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat, terutama mahasiswa, agar lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi online, terutama yang berkaitan dengan pembelian tiket perjalanan.
Tips Menghindari Penipuan Tiket Kapal
Untuk menghindari penipuan dalam pembelian tiket, beli tiket hanya dari agen resmi dan menghindari pembelian melalui akun media sosial yang tidak jelas kredibilitasnya.
Kemudian, Cek nomor rekening tujuan dan pastikan rekening penerima transaksi terdaftar atas nama agen resmi.
Selanjutnya, gunakan metode pembayaran yang aman dan hindari pembayaran penuh sebelum mendapatkan tiket fisik atau e-ticket resmi.
Selai itu verifikasi ke operator kapal dengan menghubungi langsung operator atau agen kapal untuk memastikan ketersediaan tiket.
Tetap waspada dan selalu pastikan transaksi Anda dilakukan melalui jalur yang aman!.
Penulis: Roland
Editor : Redaksi
Komentar