
PRESMEDIA.ID,Tanjungpinang- Selain Kantor dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), tim penyidik KPK juga melakukan penggeledahan di Kantor dinas pendidikan Kepri, Selasa (17/9/2019).
Dengan penjagaan ketat anggota Shabara Polres Tanjungpinang, tim penyidik KPK terlihat melakukan penggeledahan di ruangan Kepala dinas pendidikan Muhamad Dali. Sementara sejumlah pegawai lain, nampak penasaran dan menonton pelaksanaan penggeledahan.
Pegawai dinas Pendidikan Kepri mengatakan, penggeledahan tim KPK di kantor dinas pendidikan Kepri itu, sudah berlangsung sejak pukul 11.00 Wib lalu, yang dilakukan 5 orang tim KPK.
Penggeledahan nampaknya hanya di ruang kepala dinas pendidikan saja, yang dilakukan 5 orang tim KPK,”ujar salah seorang pegawai.
Selain itu, tim KPK juga terlihat memanggil sejumlah pegawai dinas pendidikan kedalam ruangan Kepala dinas Pendidikan Kepri. Hal itu terlihat, dari sejumlah pegawai yang keluar masuk ke dalam ruangan kepala dinas pendidikan di lantai II kantor tersebut.
Atas penggeledahan ini, sejumlah pegawai dinas pendidikan, tampak mengosongkan ruangan administrasi didepan ruangan kepala dinas lantai II kantor dinas pendidikan. Sedangkan dilantai bawah, aktivitas kerja pegawai berjalan seperti biasa.
Hingga berita diunggah, belum diketahui, dokument apa saja yang diangkut dan diambil KPK dari ruangan kepala dinas Pendidikan Kepri itu.
Sebelumnya, 7 anggota penyidik KPK juga melakukan penggeledahan di kantor dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) provinsi Kepri. Informasi yang diperoleh, Penggeledahan yang dilakukan KPK masih terkait dengan dugaan gratifikasi Gubernur Kepri Non aktif Tersangka Nurdin Basirun Cs.
Kasi Sumber Daya Air PUPR Pemprov Kepri, Rodiantari mengatakan, dalam penggeledahan Dinas PUPR, penyidik KPK meminta dan menelusuri kegiatan PUPR pada tahun 2017-2018 lalu.
Hal itu ditandai dengan pertanyaan petugas KPK yang meminta data dan dokumen kegiatan-kegiatan proyek dinas PUPR pada tahun 2017-2018.
�Mereka (KPK,red) meminta data-data kegiatan 2017-2018,� ujarnya.
Pegawai Dinas PU lainya mengatakan, penyidik KPK juga membuka sejumlah laptop milik pegawai dan menanyakan satu per satu. “Ada beberapa laptop yang dibuka dan diperiksa. Ini belum sampai giliran saya lagi,�ungkap pegawai lainya. (Presmed6).