Stok Langka Akibat PMK, Harga Sapi di Tanjungpinang Jelang Idul Adha Naik

Petugas Karantina Pertanian Tanjungpinang melakukan Pemeriksaan ratusan sapi dari Natuna (Foto: Humas Karantina/Presmedia.id)
Petugas Karantina Pertanian Tanjungpinang melakukan Pemeriksaan ratusan sapi dari Natuna (Foto: Humas Karantina/Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Stok Sapi untuk Kurban di Tanjungpinang langka. Akibatnya, harga melonjak hingga Rp24 juta per ekor.

Fajri pedagang sapi di Tanjungpinang mengatakan, langka dan naiknya harga sapi kurban di Tanjungpinang dan Bintan itu disebabkan adanya pembatasan pengiriman sapi akibat Penyakit Mulut dan kukuk (PMK).

“Sekarang harga sapi per ekor untuk kurban dibanderol Rp24 juta, naik Rp2 juta dibanding tahun lalu yang hanya Rp22 juta,” kata Fajri di Tanjungpinang, Sabtu (3/6/2023).

Kenaikan harga lanjutnya disebabkan stok sapi kurban yang sedikit, ditambah dengan ongkos pengiriman sapi dari NTT cukup mahal.

“Ini disebabkan PMK dan pembatasan, Hingga sapi dari Lampung tak bisa masuk. Stok Sapi pun langka,” ujarnya.

Saat ini lanjutnya, pedagang sapi di Tanjungpinang dan Bintan, terpaksa mendatangkan sapi dari wilayah timur, Karena sejumlah daerah di pulau Sumatera masuk dalam zona merah, sehingga tidak bisa memasok sapi ke wilayah Kepri yang ditetapkan zona Hijau PMK.

“Mau tak mau, kita datangkan dari NTT dengan biaya ongkos mahal. daripada tak ada” sebutnya.

Fajri juga menyebut dari satu kali sapi yang didatangkan dari NTT, saat ini tinggal 6 ekor tersisa dan belum terjual.

Selebihnya, sejumlah sapi itu sudah di pesan (booking-red) untuk kurban Idul Adha nanti.

“Mudah-mudahan nanti ada lagi sapi yang masuk dari NTT lah,” harapnya.

Ditempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Tanjungpinang Yoni Fadri, yang dikonfirmasi mengenai stok dan kecukupan sapi menjelang kurban Idul Adha di Tanjungpinang, mengaku mengetahui secara detil.

Kepala Dinas ini mengaku, masih di luar kota dan senin baru ngantor untuk melihat datanya. “Nanti ya hari Senin datanya di kantor, saya masih diluar kota,” Singkatnya.

Sebanyak 109 Sapi Natuna sampai di Tanjungpinang

Langkanya sapi kurban di Tanjungpinang, ternyata menjadi untung bagi warga peternak di Kabupaten Natuna.

Kendati dengan kondisi terbatas, sebanyak 108 ekor sapi kurban dari Kabupaten Natuna dikirim ke Tanjungpinang.

Ratusan sapi kurban ini, didatangkan untuk memenuhi kebutuhan Hari Raya Idul Adha 2023 mendatang di Tanjungpinang.

Hal itu terlihat dari ketibaan 64 sapi dari Natuna menggunakan KM Kawaranai 1 di Pelabuhan Sri Payung Batu 6 Kota Tanjungpinang, Jumat (2/6/2023).

Karantina Lakukan Disinfektan dan Pemeriksaan Sapi

Kedatangan puluhan sapi Natuna ini, dilakukan dengan pemeriksaan ketat oleh Karantina Pertanian Tanjungpinang. Selain melakukan disinfektan, Karantina juga melakukan pemeriksaan fisik dalam mencegah penyakit patogen virus PMK.

Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang, Aris Hadiyono mengatakan sapi-sapi kurban yang didatangkan dari Natuna itu, harus dilengkapi dengan dokumen sertifikat pengiriman dalam rangka monitor lintas komoditas pertanian termasuk ternak.

“Pemasukan sapi dari zona hijau wajib dilengkapi dengan dokumen, rekomendasi pengeluaran dan pemasukan dari dinas pertanian,” sebutnya.

Sejumlah dokumen itu berupa, surat keterangan kesehatan hewan, hasil uji laboratorium bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) dan sertifikat kesehatan hewan yang dikeluarkan oleh Karantina Pertanian.

“Setelah itu, kami juga melakukan monitoring dan pemeriksaan kesehatan fisik hewan serta desinfektan saat ketibaan,” pungkasnya.

Haris Hadiyono juga menyebut, dalam satu minggu terakhir, sudah 172 ekor sapi yang datang dan tiba di Tanjungpinang dari Natuna.

“Sebelumnya ada 64 ekor, saat ini tambah lagi, hingga sudah 172 ekor yang datang dari Natuna,” jelasnya.

Ke seluruh sapi dari pulau di Kepri itu, didatangkan untuk memenuhi kebutuhan para peternak di Bintan dan Tanjungpinang.

Dari 108 sapi yang baru tiba, Haris mengatakan kondisinya dalam keadaan sehat. Namun demikian, pihaknya juga akan melakukan pemantauan 3-5 hari kedepan.

“Rencananya 14 ekor sapi ini akan dikirimkan ke peternak di Kabupaten Bintan. Sementara sisanya 158 ekor sapi akan dikirim ke 5 peternak di Tanjungpinang,” ujarnya.

Karantina Pertanian Tanjungpinang lanjut Haris, akan terus memberi pelayanan bagi masyarakat dalam upaya memenuhi kebutuhan hewan kurban di Tanjungpinang dan Bintan.

Baca Juga :

Penulis: Roland
Editor  : Redaktur