Tim Kemenko Maritim Tinjau Lokasi Tapak Pembangunan Jembatan Babin

Plt.Gubernur Kepri Isdianto Dan Direktur Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Maritim dan Investasi Ridwan Jamaluddin bersma Tim saat melakukan peninjuaan lokasi Tapak Jembatan Babin di Kabil Batam
Plt.Gubernur Kepri Isdianto Dan Direktur Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Maritim dan Investasi Ridwan Jamaluddin bersma Tim saat melakukan peninjuaan lokasi Tapak Jembatan Babin di Kabil Batam.

PRESMEDIA.ID,Batam- Masuk dalam Major Project RPJMN 2020-2024, rencana pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) terus diprogres.� Kendati hingga saat ini alokasi dana dan Detail Engeneering Desain (DED) pembangunanya belum siap, Namun tim Kemenko Maritim dan Investasi Pusat turun ke Kepri melakukan peninjauan rencana lokasi tapak pembangunan jembatan Babin di Batam Sabtu,(29/12/2019).

Kedatangan tim dipimpin Direktur Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Maritim dan Investasi Ridwan Jamaluddin, dan saat melakukan peninjuan langsung didampingi Plt.Gubernur Kepri Isdianto.

Plt.Gubernur Kepri Isdianto mengatakan, Peninjauan dilakukan untuk menelusuri jalur bentangan jembatan dari Batam hingga ke Bintan. “Ini langkah maju, Kita berharap segera dieksekusi. Ini dampaknya sangat luar biasa bagi tumbuh ekonomi di Kepri dan nasional,”kata Isdianto di Kabil Batam. Dalam peninjuan itu bersama Tim mencatat berbagai hal terkait pembangunan jembatan ini.

Isdianto juga mengatakan, dengan turunnya Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur itu, merupakan upaya mempercepat realisasi pembangunan Jembatan, Apa lagi, menurut Isdianto, keinginan membangun Jembatan Batam Bintan itu, sebelumnya sudah diutarakan Presiden Jokowi April tahun ini.

“Saat itu ada dua janji yang sampaikan pak Jokowi. Selain jembatan, masalah Kampung Tua di Batam yang saat ini sudah dalam penyelesaian tahap akhir,”ujarnya.

Dalam peninjauan, lokasi Tapak pertama Jembatan yang dikunjungi Isdianto Ridwan bersama tim adalah di Kawasan Kabil atau persis sebelum TPA Punggur.

Dari kawasan yang tinggi itu, Isdianto dan Ridwan mendapat penjelasan detail dari tim terkait sesuai dengan DED yang sudah direview. Dengan ketinggian kawasan dari permukaan laut, direncanakan Tapak pertama Jembatan Babin akan berada di lokasi tersebut.

Sepanjang tiga kilometer dari tapak pertama, rencananya jembatan Babin akan membentang ke pulau Tanjung Sauh sebagai landing point atau Tapak ke dua jembatan.

Usai dari Kabil, Isdianto dan Ridwan bersana tim bergerak dengan Kepri 01 untuk menuju Pulau Tanjungsauh, Di Pulau Buau, direncanakan juga akan ada tiang pancang, untuk menyelaraskan elevasi menjelang jembatan sampai di Bintan.

Rute dari Batam menuju Tanjung Sauh diperkirakan mencapai panjang sekitar 2,17 km. Sedangkan bagian kedua, jembatan akan menghubungkan Pulau Tanjungsauh menuju Pulau Buau dengan taksiran panjang mencapai 3,9 km.
Selanjutnya, untuk menghubungkan Pulau Buau menuju Kabupaten Bintan, rencananya akan dibangun pula jembatan bagian tiga dengan panjang mencapai 0,9 km.

“Insya Allah, lahan sudah clear,� kata Isdianto saat Ridwan menanyakan kepastian lahan.

Ridwan juga menanyakan tentang RTRW, baik di Provinsi maupun Kabupaten Bintan dan Kota Batam. Menurut Isdianto semua sudah diselaraskan untuk mendukung pembangunan Jembatan Batam Bintan.

Memang semuanya berujung pada pendanaan yang dalam hitungan DED-nya mencapai angka Rp7 triliun. Kata Isdianto, daerah tak akan sanggup, karena itu, Kepri berharap pada kucuran pemerintah pusat.

Integrasi pengembangan wilayah Batam sampai Bintan memang dipertegas pemerintah pusat. Di situ disebutkan bahwa Projek Strategis adalah untuk mewujudkan Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. Juga sebagai upaya Mendorong Pertumbuhan dan Untuk Mendorong Pemerataan.

Deputi Ridwan, dalam peninjauan itu memang banyak bertanya hal-hal terkait pembangunan jembatan ini. Peninjauan ini, kata Ridwan memang untuk memastikan landing point pembangunan sebagai status perencanaan. Termasuk bentangan jalur jembatan dari Batam ke Bintan. Malah langkahnya sudah semakin maju, seperti DED yang terus direview serta penilaian oleh Komite Keselamatan Jembatan dan Jalan.

“Saya tak mau mendahului Pak Menteri PUPR. Tapi saya yakin prosesnya tak akan terlalu lama,”kata Ridwan.

Penulis:Redaksi