
PRESMEDIA.ID, Batam – Para tokoh lintas agama di Provinsi Kepulauan Riau menyatakan akan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang perayaan hari besar Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Pernyataan sikap tersebut diikuti oleh sembilan pimpinan wilayah keagamaan dan ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri dan disaksikan oleh Gubernur Ansar Ahmad, Wakapolda Kepri Brigjen Pol.Darmawan, Kepala Kanwil Kemenag Mahbub Daryanto, dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)Â Kepri Handarlin.
Dalam kesempatan itu, Ansar mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas kegiatan silaturahmi yang dilaksanakan oleh FKUB Kepri ini. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat penting mengingat posisi geografis Kepri berbatas langsung dengan negara luar, menjadi tempat persinggahan dengan masyarakat multi etnis, budaya dan agama.
“Kita penting menyatukan visi dalam menjaga keberagaman sehingga tercipta Kamtibmas yang kondusif ,” katanya membuka acara Silaturahmi Tokoh Agama Provinsi Kepri dan Dialog Kerukunan Umat Beragama di Hotel Harmoni One, Batam, Kamis (16/12/2021) kemarin.
Selain itu, ia juga sangat menghargai dan menghormati para tokoh agama,tokoh masyarakat yang ada di Kepri karena telah memberikan dukungan penuh pada pemerintah. Sehingga, penanganan Covid-19 di Kepri bisa membaik dan berbagai kegiatan kemasyarakatan bisa diselenggarakan lagi.
Ansar mengatakan, FKUB mempunyai peran penting yang sangat strategi sebagai wadah kerukunan umat beragama. Tugas dan fokus kerjanya untuk menjaga kebersamaan antar umat beragama dan menjauhkan konflik-konflik antar suku dan agama.
“Sejarah mencatat Provinsi Kepri meskipun kita beragam budaya dan agama, tetapi Kepri aman ,tentram dan masyarakatnya saling bahu membahu bergandeng membangun Kepri. Kita selalu bersemboyan setiap warga Provinsi Kepri dengan latar belakang apapun mempunyai tugas dan tanggung jawab yg sama membangun Kepri yang lebih baik,” tutur Ansar.
Menurut Ansar, merusak kedamaian tidak butuh waktu lama melakukannya. Hanya dengan berita hoax dan menghasut satu sama lain, kedamaian sekejab saja bisa porak poranda. Namun, tambah Ansar, yakinlah mengembalikan situasi yang porak poranda menjadi situasi yang tentram tidak bisa dengan waktu yang singkat, bahkan bahkan memakan waktu yang sangat lama sekali.
“Betapa besarnya nilai kerukunan dan keamanan itu. Kita bebas melakukan aktivitas apapun. kita bebas melakukan aktivitas ekonomi, perdagangan, seni budaya dan lainnya. Harapan kita kedepan situasi keamanan kita semakin lebih baik. Mari kita rawat dan kita jaga. Jangan sekali-kali kita memaksakan kehendak. Jangan sampai berkonflik.
“Mari kita cegah adanya radikalisme dan insyaallah kalau kita menjaga itu semua kita akan aman dan tentram,” ajak Ansar.
Penulis :Ismail
Editor  :Redaksi