SPBU Bantah Tangki BBM-nya Bocor, Pemko Tanjungpinang Bentuk Tim Penanganan Air Sumur Warga Berminyak

Petugas SPBU PT.Bintan Anugrah Bersama di Jalan Soekarno Hatta atau 100 meter dari sumur warga membantah ada kebocoran tangki BBM-nya dan mencemari sumur warga. (Foto: Roland/Presmedia.id)
Petugas SPBU PT.Bintan Anugrah Bersama di Jalan Soekarno Hatta atau 100 meter dari sumur warga membantah ada kebocoran tangki BBM-nya dan mencemari sumur warga. (Foto: Roland/Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) PT.Bintan Anugerah Bersama di Jalan Soekarno Hatta membantah tangki BBM-nya mengalami kebocoran dan mencemari sejumlah sumur warga di Gang Nila Tanjungpinang.

Meskipun SPBU tersebut terletak sekitar 100 meter dari sumur warga yang terkena dampak, Pengawas SPBU Andi mengatakan, telah melakukan pengecekan yang menyeluruh di sekitar banker (tangki) penyimpanan BBM-nya.

Menurut Andi, hasil pengecekan tersebut tidak menunjukkan adanya tumpahan BBM di dalam sumur pantau. Ia mengklaim bahwa sumur pemantau ini akan mengindikasikan kebocoran BBM jika tangki mengalami masalah.

“Sumur pemantau ini berfungsi untuk mendeteksi kebocoran tangki kami. Jadi, jika ada kebocoran, minyak akan mengalir ke sumur ini,” ujarnya pada Kamis (2/11/2023).

Andi juga menyakinkan bahwa tangki BBM sangat kuat dan terbuat dari beton tebal, sehingga kemungkinan terjadinya kebocoran sangat kecil.

Selain itu, SPBU bersama Pertamina, dikatakan juga telah melakukan pemeriksaan di sumur warga yang diduga tercemar oleh BBM. Namun, hingga saat ini, jenis minyak yang ada di dalam sumur tersebut belum dapat dipastikan.

“Semua sumur tersebut berisi minyak, tanpa adanya air. Kami juga masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui jenis minyak yang ada,” tambahnya.

Pemerintah Bentuk Tim Selidiki Temuan Air Sumur Warga Berminyak

Sementara itu, Pemerintah kota Tanjungpinang mengatakan akan membentuk tim khusus untuk menindak lanjuti temuan sumur Warga di Gang Nila Jalan Soekarno Hatta yang berminyak.

Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungpinang, Hasan, mengatakan untuk menindaklanjuti temuan yang mengkhawatirkan masyarakat itu, dalam waktu dekat akan menggelar rapat, guna mencari solusi dan akan permasalahan air sumur warga yang berubah menjadi minyak bensin itu.

“Saat ini saya sedang melakukan pengecekan, dan kita akan segera berkoordinasi untuk menangani masalah ini dengan cepat,” ungkap Hasan pada Rabu, 1 November 2023.

Sebelumnya, air sumur warga di gang Nila Jalan Soekarno Hatta Tanjungpinang berubah menjadi minyak Bensin. Selain beraroma BBM bensin, Air sumur juga tidak dapat digunakan warga untuk mandi dan minum.

Mina salah seorang warga Gang Nila I RT 03 RW 14 mengatakan, air sumurnya itu diketahui berbau bensin sudah dalam satu bulan terakhir. Bahkan, ketika air didalam sumur yang berbau BBM Bensin itu diambil dan disulut dengan api, juga terbakar.

Kejadian ini kata Mina, sebenarnya bukan yang pertama, tapi pada tahun 2018 lalu air sumurnya itu juga pernah berbau minyak.

Dan atas kejadian ini, pihaknya merasa khawatir, atas air sumurnya yang tidak sehat dan bahkan memicu kebakaran.

“Kita sudah tidak ada air. Air ini kami buat mandi, sementara untuk masak terpaksa kami beli tiap hari karena air ini tidak bisa diminum,” katanya.

Mina juga menyebutkan untuk memastikan air sumur yang tercemar bensin, Anaknya sudah pernah mencoba membakar air dari dalam sumur itu dengan api.

“Dan ternyata saat dibakar memang hidup. Selain itu, anak saya juga pernah mengetes sebagai BBM motor kecilnya dan ternyata juga bisa. Bahkan tadi kan udah kita coba juga, pas disulut api langsung terbakar. Dan saat kita cium aja, dari jauh baunya sudah terasa. Motor kecil anak saya juga hidup mesinnya menggunakan BBM dari air ini,” paparnya.

Ketua RT 03 kawasan setempat Hendra mengatakan, sudah melaporkan kejadian tersebut kepada dinas lingkungan hidup Kota Tanjungpinang. Dan DLH juga sudah mengambil sampel, namun mengenai apa hasilnya sampai saat ini belum ada informasi dari DLH.

“Untuk sumur yang kami duga tercemar di kawasan ini ada 7 rumah serta satu sumur umum yang tercemar. Tapi yang paling parah memang sumur rumah ini. Kita juga tak tahu minyak itu dari mana,” tambahnya.

Kejadian serupa kata Hendra, juga pernah ditemukan dan SPBU setempat sudah mengecek lokasi tersebut. Alasan SPBU tidak ada kebocoran.

“Jadi kita tak tahu lah minyak ini dari mana. Kita masih menunggu hasil dari DLH,” pungkasnya.

Berita Sebelumnya :

Penulis: Roland
Editor  : Redaksi