Menkominfo Sebut Daerah 3 T di Kepri Akan Segera Nikmati Signal Internet Satria-1

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Budi Arie Setia saat melakukan pertemuan dengan Gubernur Kepri di kantor Kemenkominfo, Jakarta. (Foto: Dok-Diskominfo Kepri)
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Budi Arie Setia saat melakukan pertemuan dengan Gubernur Kepri di kantor Kemenkominfo, Jakarta. (Foto: Dok-Diskominfo Kepri)

PRESMEDIA.ID, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Budi Arie Setia mengatakan, masyarakat terpencil, terdepan, dan tertinggal di daerah 3T provinsi Kepulauan Riau, dalam waktu dekat akan dapat merasakan sinyal internet Satria-1 melalui sejumlah fasilitasi instalasi BTS VSAT yang dibangun Menkominfo.

Kendati proyek BTS Kominfo itu saat ini bermasalah di Kejaksaan, namun proyek BTS di Kepri ini direncanakan akan beroperasi pada 29 Desember 2023 mendatang.

Hal itu dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Budi Arie Setia pada Gubernur Kepri saat bertemu di kantor Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (28/11/.2023).

Pada pertemuan itu, Gubernur Ansar dan Menkominfo juga membahas penggunaan internet di daerah 3T. Serta, usulan tambahan tower Base Transceiver Station (BTS) ke Menkominfo dalam upaya mengatasi masalah konektivitas daerah 3T di Kepulauan Riau yang selama ini terisolir dan blank spot.

Dari pembahasan, Menkominfo menyampaikan, untuk internet daerah 3T di Kepri akan diakomodir melalui Satelit Satria-1 yang telah diluncurkan.

Untuk dapat beroperasi, lanjut Menkominfo, SATRIA-1 memerlukan perangkat stasiun bumi dan very-small-aperture terminal (VSAT) yang perlu disiapkan agar bisa menerima dan menyalurkan akses internet dari SATRIA-1. Di Kepri juga terdapat 1 dari 10 stasiun bumi (gateway), yakni di Batam.

“Satria-1 rencananya akan mulai dapat digunakan pada 29 Desember 2023 yang akan datang. Untuk memenuhi kebutuhan jangkauan, Kementerian Kominfo telah mengalokasikan 151 VSAT untuk Provinsi Kepri” ujar Budi Arie pada Gubernur.

Adapun VSAT yang dialokasikan untuk Provinsi Kepri adalah Type KA Band HNS dengan rincian distribusi VSAT tersebut terdiri dari 9 unit untuk Kabupaten Bintan, 22 unit untuk Kabupaten Karimun, 21 Unit untuk Kota Batam, 70 unit untuk Kabupaten Natuna, 14 unit untuk Kabupaten Lingga, 12 unit untuk Kabupaten Anambas, dan 3 unit untuk Kota Tanjungpinang.

Gubernur Ansar yang saat itu didampingi Kadis Kominfo, Hasan serta Kepala Biro Adpim Dody Sepka, juga memaparkan upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dengan Pemerintah Pusat dan Pihak Swasta telah membangun jaringan telekomunikasi berbasis Layanan Broadband 4G pada periode tahun 2021-2022.

Untuk kerjasama ini, terdapat 77 titik buta atau blind spot signal yang masih ada di seluruh area Provinsi Kepulauan Riau.

“Ini terdiri dari 35 titik Pembangunan Jaringan 4G Dengan Transmitter VSAT oleh Pihak BAKTI Kemenkominfo dan 42 titik Pembangunan Jaringan 4G metode Terrestrial oleh pihak operator swasta” paparnya.

Gubernur Ansar juga memaparkan, usulan titik blindspot tambahan yang terdiri dari 6 titik di Anambas, 16 titik di Natuna, dan 35 titik di Lingga.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Ansar juga menyampaikan usulan Fasilitasi instalasi BTS VSAT untuk 341 titik di Anambas, 118 titik di Karimun, dan 62 titik di Lingga.

“Satelit Satria-1 ini akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia, terutama di wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar yang selama ini kurang terjangkau oleh layanan internet. Kami berharap satelit ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, perekonomian, dan budaya di seluruh pelosok negeri” kata Gubernur Ansar.

Penulis: Presmedia
Editor  : Redaksi