Pemprov Kepri dan Menteri PPN Gagas Pembangunan Monumen Bahasa di Pulau Penyengat Dengan Anggaran Rp50 M

Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H.Ansar Ahmad dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI Suharso Monoarfa, saat melakukan kunjungan kerja melakukan peninjauan revitalisasi Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Jum'at (1/12/2023).
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H.Ansar Ahmad dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI Suharso Monoarfa, saat melakukan kunjungan kerja melakukan peninjauan revitalisasi Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Jum’at (1/12/2023).

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Pemerintah provinsi Kepri kembali menggagas pembanguan Monumen Bahasa di Penyengat tahun 2024 dengan angaran Rp50 Miliar.

Pembangunan Monumen Bahasa ini, masuk dalam program revitalisasi Pulau Penyengat yang menggunakan anggaran APBD dan APBN.

Hal itu dikatakan Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H.Ansar Ahmad kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI Suharso Monoarfa, saat melakukan kunjungan kerja melakukan peninjauan revitalisasi Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Jum’at (1/12/2023).

Sebagaimana diketahui, Pulau Penyengat merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Provinsi Kepri yang memiliki nilai historis dan budaya tinggi, terutama sebagai tempat lahirnya bahasa Indonesia.

Ansar mengatakan, untuk meningkatkan daya tarik dan kesejahteraan masyarakat pulau, Pemerintah Provinsi Kepri mengusulkan pengembangan infrastruktur dan sarana prasarana Pulau Penyengat itu ke Pemerintah Pusat.

“Salah satu usulan yang mendapat respons positif dari bapak Suharso Monoarfa adalah pembangunan Monumen Bahasa Nasional di Pulau Penyengat,” ujarnya.

Pembangunan Monumen Bahasa ini lanjut Ansar, digagas sebagai penghormatan pada pahlawan dan pejuang sastrawan bahasa Melayu sebagai cikal bakal bahasa Indonesia yang berasal dari pulau Penyengat.

“Monumen ini direncanakan akan dibangun di tahun 2024 dengan anggaran sebesar Rp 50 miliar,” sebutnya.

Ditempat yang sama, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI Suharso Monoarfa menyatakan sangat mendukung pembangunan Monumen Bahasa Nasional tersebut.

Ia mengatakan, pembangunan Monumen Bahasa ini, dilakukan setelah bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi UNESCO sebagai bahasa nasional.

“Pembangunan Monumen Bahasa ini sebagai penanda dan bukti sejarah, agar generasi penerus kita nantinya bisa mengetahui, bahwa asal muasal bahasa Indonesia adalah dari Pulau Penyengat ini,” kata Suharso.

Selain monumen lanjutnya, usulan lain yang diajukan oleh Pemerintah Provinsi Kepri meliputi penataan Balai Adat, penataan jalan lingkar, peningkatan fasilitas air bersih dan sanitasi, penataan kawasan wisata religi, heritage, zero carbon, serta pemberdayaan masyarakat setempat.

Suharso mengatakan bahwa revitalisasi Pulau Penyengat bertujuan untuk menjadikan pulau tersebut sebagai kawasan permukiman yang lebih representatif dan nyaman bagi masyarakat, sekaligus sebagai kawasan objek wisata multifungsi yang menarik bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

“Kita ingin Pulau Penyengat menjadi salah satu ikon wisata Kepri yang bisa menunjukkan kekayaan sejarah dan budaya kita, serta menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai bahasa Indonesia,” ujar Suharso.

Gubernur Ansar sangat mengapresiasi dukungan penuh yang diberikan pemerintah pusat melalui Bappenas RI untuk revitalisasi Pulau Penyengat.

Ia menyebut dukungan Bappenas RI antara lain adalah becak motor listrik yang ramah lingkungan, TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu), sampai penyediaan air bersih untuk Pulau Penyengat.

Kami sangat berterima kasih karena Kepala Bappenas terus memberikan dukungan penuh untuk revitalisasi Pulau Penyengat, beberapa kali beliau berkunjung kesini dan benar-benar serius ingin meningkatkan performa Pulau Penyengat,” kata Gubernur Ansar.

Selain meninjau Pulau Penyengat, agenda kunjungan kerja Suharso Monoarfa adalah meninjau beberapa proyek strategis lainnya seperti pembangunan Pelabuhan Kuala Riau (pelantar I dan II), dan pembangunan lanjutan jalan lintas barat di Bintan.

Penulis: Presmedia
Editor  : Redaksi