Antisipasi Omicron, Pemerintah Tambah 3 Negara Yang Warganya Ditolak Masuk RI

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan.

PRESMEDIA.ID, Jakarta – Pemerintah menambah tiga negara baru ke dalam daftar merah dimana warga negaranya dilarang masuk ke Indonesia guna mencegah varian Omicron.

Ketiga negara tersebut yakni, Britania Raya, Denmark, dan Norwegia. Selain itu, pemerintah juga sekaligus menarik Hongkong dari daftar merah tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan, mengungkapkan alasan ditambahkannya ketiga negara tersebut dalam daftar merah tidak diizinkan masuk Indonesia dikarenakan ketiganya mengalami penyebaran kasus Omicron yang cepat.

“Makin banyak negara yang telah mendeteksi varian ini, sudah ada 90 negara di dunia. Merespon ini, kita masih melarang kedatangan WNA dari 11 negara dengan mempertimbangkan prosedur karantina 14 hari jika semakin meluas,” ungkapnya dikutip dari laman resmi Kemenko Marves, Senin (20/12/2021).

Dengan dimasukannya ketiga negara tersebut sekaligus dikeluarkannya Hongkong dalam daftar merah yang WNA-nya dilarang masuk Indonesia, maka total negara yang masuk daftar merah tersebut berjumlah 13 negara.

Diantaranya, Afrika Selatan, Botswana, Angola, Zambia, Zimbabwe, Malawi, Mozambique, Namibia, Eswatini, Lesotho, dan yang terbaru Britania Raya, Denmark, serta Norwegia.

Menurut Menko Luhut, karakteristik varian Omicron ini masih terus diteliti. Saat ini pun tingkat kematian akibat varian tersebut masih tergolong rendah.

Meski demikian, Luhut mengimbau agar masyarakat tidak panik dan tetap waspada serta mendengarkan arahan resmi dari pemerintah.

“Jangan sampai menimbulkan kepanikan, kesiapan kita sudah jauh lebih bagus di tahun ini,” tegas Menko Luhut.

Ia juga menambahkan, Pemerintah terus melakukan pengetatan pintu masuk baik dari udara maupun laut. Masyarakat Indonesia diharapkan bersatu padu untuk membatasi perjalanan agar angka positif tertinggi pada bulan Juli lalu tidak terulang lagi. Pemerintah juga akan menyediakan tempat-tempat karantina yang lebih kondusif. Menko Luhut menegaskan akan ada penegasan terkait ketidakdisiplinan karantina.

“Kita harus tunjukkan kita mampu kerja keras sebagai tim. Jangan sampai merugikan orang lain khususnya mengenai prosedur karantina,” imbuh Menko Luhut.

Kasus Covid-19 secara keseluruhan hingga kini masih rendah, bahkan pasca varian Omicron ditemukan. Angka positif terus menunjukan tingkat yang moderat, tetapi angka ini dapat melonjak hanya dalam waktu satu minggu, seperti pengalaman yang lalu.

“Sekali lagi, kita tidak boleh lengah,” tegas Menko Luhut.

Penulis : Ismail
Editor : Redaksi

Komentar