Bupati Lingga Panen Raya Padi Dengan Warga Desa Panggak Darat

Bupati Lingga Alias Wello Panen Raya padi di tengah Pandemi Covid 19 di Desa Panggak darat Lingga
Bupati Lingga Alias Wello panen raya Padi di lahan sawah di desa panggak darat Lingga.

PRESMEDIA.ID,Lingga- Petani Desa Panggak Darat Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri menggelar panen raya padi di tengah pandemi virus corona atau Covid-19,(9/4/2020).

Panen raya padi warga Panggak Darat itu, langsung dihadiri Bupati Lingga Alias Wello dan Wakil Bupati Lingga, M.Nizar di lahan sekitar 30 hektar padi yang sudah menguning.

Bupati Lingga, Alias Wello menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada masyarakat atas capaian hasil panen padi petani sawah di Desa Panggak Darat yang sudah mampu menembus angka 6,2 ton per hektar itu.

Apalagi, capaian tersebut diperoleh di tengah-tengah masa keprihatinan Nasional saat ini, atas penyebaran wabah virus corona. Dia berharap, hasil panen petani ini akan mampu berkontribusi terhadap pemenuhan cadangan bahan pangan masyarakat.

“Jujur, hari ini saya bahagia atas capaian ini. Selama 4 tahun terakhir, petani kami hanya mampu panen 2,8 ton hingga 4,4 ton per hektar. Tapi, hari ini sudah tembus ke angka 6,2 ton,”ungkap Alias Wello saat menyaksikan panen padi di Panggak Darat, Kamis,(9/4/2020).

Kebahagiaan Awe sapaan akrab Alias Wello itu, bukan tanpa alasan. Sebab, sejak mencanangkan program pencetakan sawah baru di bumi “Bunda Tanah Melayu” itu ia dan wakilnya selalu mendapat cibiran tak mengenakan dari berbagai pihak.

Bayangkan, sejak masa pemerintahan kesultanan Riau Lingga, masyarakat tak pernah diajarkan tanam padi. Tiba-tiba saya jadi Bupati dan langsung menjadikan pencetakan sawah baru ini sebagai program 100 hari. Dari sinilah pro kontra itu muncul,”ujarnya.

Untungnya, lanjut AWe, program pencetakan sawah baru di Lingga pada awal pemerintahannya itu, mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Pusat, khususnya Kementerian Pertanian dan Mabes TNI Angkatan Darat.

“Kalau hanya mengandalkan APBD, pencetakan sawah seluas ini tak mungkin terjadi. Karena itu kita patut berterima kasih kepada Bapak Presiden dan Menteri Pertanian atas dukungannya, sehingga Lingga sudah bisa menghasilkan bahan pangan sendiri,”katanya.

Sebagaimana diketahui, Kabupaten Lingga merupakan wilayah kepulauan dengan jumlah pulau yang dimilikinya sebanyak 604. Selama ini, pasokan beras ke daerah ini mengandalkan beras selundupan dari Singapura dan Malaysia.

Stok Pangan Cukup Untuk 9 Bulan

Kepala Desa Panggak Darat, Zulmafrija mengatakan, sekitar 30 hektar sawah yang ditanami padi di desanya dan panen saat ini, mampu berkontribusi sebesar 32,4 persen terhadap kebutuhan beras masyarakat Lingga yang mencapai rata-rata 240 ton per bulan.

“Berdasarkan hasil panen yang sudah dilakukan terhadap beberapa petak sawah menunjukkan produktivitasnya mencapai angka rata-rata 4,32 ton gabah kering giling per hektar. Jika rendemennya 60 persen, maka berasnya bisa mencapai 77,76 ton,” jelasnya.

Menurut dia, beras yang dihasilkan petani desanya itu, cukup untuk kebutuhan pangan masyarakat Desa Panggak selama 9 bulan ke depan dengan jumlah penduduk sebanyak 678 jiwa atau 189 kepala keluarga (KK).

“Berdasarkan pengalaman, kebutuhan beras masyarakat Desa Panggak Darat sekitar 8,505 ton per bulan. Jika beras sebanyak 77,76 ton dibagi rata kepada 189 KK, maka stok pangan untuk masyarakat Desa Panggak Darat cukup untuk 9 bulan ke depan,”ujarnya.

Penulis:Aulia�