PRESMEDIA.ID– Penyidikan Kejaksaan Negeri Tanjungpinang mengatakan, penuyidikan dugaan korupsi proyek pembangunan Pasar Puan Ramah di Kilometer 7, Kota Tanjungpinang, kini tinggal menunggu hasil audit kerugian negara dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejari Tanjungpinang, Juprizal, mengatakan penyidikan kasus ini sudah hampir rampung. Saat ini, pihaknya tinggal menunggu perhitungan resmi dari auditor BPKP.
“Penyidikan masih terus berjalan. Saat ini kami menunggu hasil audit kerugian negara dari BPKP. Sampai sekarang belum ada penetapan tersangka, mudah-mudahan hasil audit segera keluar,” ujar Juprizal, Jumat (12/8/2025).
Dalam proses penyidikan, Juprizal mengalu, sudah memanggil dan memeriksa 25 orang saksi dari berbagai unsur. Saksi-saksi tersebut terdiri dari pejabat pemerintah, pihak swasta, hingga saksi ahli.
“Total sudah ada 25 saksi yang diperiksa, baik dari pejabat maupun pihak swasta,” tambah Juprizal.
Selain menunggu hasil audit BPKP, penyidik lanjutnya, juga akan meminta keterangan ahli konstruksi untuk menghitung fisik pembangunan pasar.
Sebelumnya, Kejaksaan Negeri Tanjungpinang menaikkan status dugaan korupsi proyek Pasar Puan Ramah dari penyelidikan ke penyidikan.
Langkah ini diambil setelah ditemukan indikasi adanya perbuatan melawan hukum dalam pelaksanaan proyek.
Pasar Puan Ramah diresmikan pada masa kepemimpinan mantan Wali Kota Tanjungpinang, Hj. Rahma, dengan anggaran sebesar Rp3 miliar yang bersumber dari dana tanggap darurat APBD tahun 2022.
Proyek ini dikerjakan oleh CV Cahaya Fajar, sebuah perusahaan yang beralamat di kawasan Pinang Kencana, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Berdasarkan data yang dihimpun, perusahaan ini dipimpin oleh seorang direktur inisial Rp.
Penulis :Roland
Editor :Redaktur
