Gubernur Minta Pengoplos Beras Bulog Ditindak Secara Hukum, Disperindag Kepri “Bungkam”

Gubernur Kepri Ansar Ahmad. (Foto: Diskominfo Kepri/Presmedia.id)
Gubernur Kepri Ansar Ahmad. (Foto: Doc – Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang- Gubernur provinsi Kepri Ansar Ahmad meminta, jajaran terkait, baik Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) aparat penegak hukum, melakukan pengusutan dan menindak pelaku yang mengoplos beras dengan cara mengganti kemasan ke kemasan beras premium.

Mengenai tindakan yang akan dilakukan, Gubernur mengatakan melihat fakta dan datanya, jika benar ada pengoplosan beras bulog menjadi beras premium dengan merk lain itu harus ditindak tegas secara hukum.

“Kalau tindakan melawan hukum, iyah harus ditindak secara hukum, nanti kita lihat dulu,” ujarnya usai menghadiri Tabligh Akbar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Nurul Iman, Kijang, Kabupaten Bintan, pada Jumat (13/10/2023).

Kendati demikian, Ansar mengatakan tidak mau salah berstatemen, hingga kebenaran dugaan pengoplosan beras melalui video yang beredar dan viral di masyarakat itu, perlu dipastikan.

Demikian juga dengan praktik (Pengoplosan-red) yang diduga terjadi, dia akan meminta Disperindag Provinsi Kepri melakukan pengecekan untuk memastikan.

“Nanti saya cek dulu, saya akan suruh di cek ke lapangan sama Disperindag, dan kalau itu benar, tentu perlu tertibkan,” ujarnya.

Disperindag Kepri “Bungkam”

Sayangnya, hingga saat ini Kepala Dinas Perdagangan dan perindustrian Provinsi Kepri Aris Fariandi “Bungkam” dan enggan berkomentar dengan video viral dugaan pengoplos beras bulog, dengan modus mengganti kemasan dengan merek beras premium merk lain di Tanjungpinang ini.

Beberapa kali dikonfirmasi, melalui WA dan menghubungi Handphonenya, Aris Fariadi tidak menjawab dan memberi tanggapan.

Sebelumnya, sebuah video pengoplosan beras dengan modus mengganti kemasan beras Bulog ke kemasan beras premium berbagai merk lain viral di media sosial Tanjungpinang.

Video berdurasi tiga menit tersebut menampilkan sejumlah pekerja mengganti kemasan beras cap Anak Terbang berukuran 25 kg ke dalam karung beras merek Sunkist. Kemudian, beras premium Bulog dimasukkan kedalam kemasan beras merk Pera Super dan beras cap anak poki ke kemasan beras cap Segitiga Emas pulen ukuran 25 kilogram.

Dalam video juga ditulis “Proses Pembukaan Kemasan Beras” kemudian terdengar suara seorang laki-laki menyebut, “Anak Terbang” Jadi “Sunkist” ujarnya.

Di durasi video lanjutan, juga tertulis “Yang diduga dilakukan oleh Pemilik Gudang Aliang Seng” kemudian ditimpali dengan suara pria yang menyebut “Beras murah dijual mahal” ujarnya.

Selain aktivitas pekerja memindahkan isi beras kemasan Bulog ke kemasan beras premium merk lain, juga terdengar bunyi suara mesin penjahit karung yang dilakukan pekerja lainnya.

Di dalam gudang, juga terdapat timbunan beras Bulog serta karung beras kemasan merk lain yang menjulang tinggi. Sementara itu, di bagian belakang terlihat puluhan koli kemasan karung beras dari berbagai merk.

Informasi yang beredar, pengoplosan beras ini terjadi di salah satu gudang di kilometer VII kota Tanjungpinang.

Masyarakat Resah Beras Premium Bulog Dioplos

Beredarnya video pengoplosan beras dengan modus penggantian kemasan beras dengan merek premium di Tanjungpinang ini, membuat masyarakat resah. Vony, salah seorang ibu rumah tangga mengaku khawatir dengan kualitas beras yang dibelinya dengan harga premium di pasar adalah beras oplosan yang viral di media sosial itu.

“Iya, jadi khawatir, jangan-jangan beras premium yang kami beli kemarin juga oplosan walau dengan merk yang bagus,” ujar Vony saat ditemui di salah satu toko di Bintan Center Kamis (12/10/2023).

Hal yang sama juga dikatakan Atika, juga seorang ibu rumah tangga. Ia mengatakan, dari pengalaman, memasak nasi, beras dari beberapa merk terkenal saat ini, kualitasnya tidak sama dengan beras dengan merk yang sama sebelumnya.

“Kadang baru satu hari dimasak di rice cooker nasinya langsung berair. Kalau beras merk yang sama dulu tidak seperti itu,” ujarnya.

Atas hal itu, Atika mengaku curiga, beras premium dengan merk Sunkist yang dibelinya adalah hasil oplosan sebagaimana yang viral di media sosial itu.

Berita Sebelumnya :

Penulis: Ari/Presmedia
Editor  : Redaksi