
PRESMEDIA.ID, Bintan- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Budidaya Perairan (BDP) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), melakukan Inovasi Teknologi Pemeliharaan Udang Vaname dengan sistem Keramba Jaring Apung (KJA) dan Keramba Jaring Tancap (KJT) di Desa Pengujan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.
Inovasi teknologi pemeliharaan Udang Vaname dengan sistem KJA dan KJT ini, merupakan Program Holistik Pengembangan dan Pembinaan Desa (PHP2D) yang diselenggarakan Ditbelmawa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sebagai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Udang Vaname sendiri, merupakan salah satu biota primadona laut yang sering dibudidayakan karena memiliki harga yang yang stabil dan permintaannya yang terus meningkat.
Dosen Pembimbing kelompok HMJ BDP UMRAH Shavika Miranti, mengatakan sistem budidaya udang Vaname ini juga terus berkembang yang salah satunya dengan menggunakan sistem keramba jaring apung (KJA).
Inovasi teknologi ini, sebelumnya juga pernah diuji Irzal Effendi dari (IPB) di Kepulauan Seribu dan saat itu, Dosen pembimbing kelompok HMJ-BDP itu mengaku, juga ikut serta pada uji coba tersebut.
“Budidaya udang Vaname sistem ini cukup berhasil saat diujikan di Kepulauan Seribu. Namun, teknik pemeliharaan masih perlu diperhatikan dan perlu penyesuaian untuk lokasi berbeda,” kata Shavika saat membimbing mahasiswanya.
Sistem ini lanjutnya, sangat berpotensi untuk dikembangkan di daerah Kepulauan Riau dibandingkan sistem tambak yang memerlukan lahan di darat yang cukup besar.
Budidaya Udang Vaname lanjutkan Shavika, juga sangat potensial diterapkan di Kepulauan Riau, karena di perairan laut Desa Pengujan banyak kegiatan penangkapan udang dengan sistem kelong tancap.
“Artinya habitat alamnya menyediakan makanan alami untuk udang dan perairannya juga sesuai” jelasnya.
Budidaya Udang Vaname dilakukan Mahasiswa HMJ BDP UMRAH sendiri merupakan Program penelitian yang dilaksanakan dari bulan Juli hingga Desember 2021.
Ketua kelompok HMJ-BDP UMRAH Rianto, mengatakan kegiatan diawali dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait potensi Udang Vaname untuk dibudidayakan di Desa Pengujan.
Mahasiswa/i HMJ-BDP bersama masyarakat lanjutnya, juga membangun Pelantar hingga membuat KJA dan KJT yang akan digunakan selama kegiatan.
Terdapat 2 lubang KJT dan 4 lubang KJA. Masing-masing lubang berukuran 3×3 meter. Selanjutnya dilakukan penebaran benur udang ukuran PL10 sebanyak 50.000 ekor yang dibagi rata untuk semua lubang.
“Kami menggunakan jaring hampa untuk penebaran tahap awal. Karena mata jaring ini, sesuai untuk benur udang PL 10. Selanjutnya, menggunakan waring, lalu jaring dengan mata 1 inch. Pergantian jaring menyesuaikan pertumbuhan udang” jelasnya.
Mahasiswa/i, juga menerapkan teknik pemeliharaan berdasarkan teori yang sudah dipelajari di kampus. Khususnya berkaitan dengan inovasi peletakkan feeding tray sebagai tempat pakan dan membuat rumpun sebagai shelter, sebagai teknik dalam pemeliharaan.
“Tujuannya, agar udang dapat dibudidayakan pada sistem KJA dan KJT,” jelasnya.
Berdasarkan hasil sampling dan pengamatan selama 2 bulan pemeliharaan lanjutnya, Perkembangan udang terbilang cukup baik dengan pertumbuhan mencapai panjang 10 cm dengan bobot 8 gr/ekor.
Dengan hasil ini, diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk beralih dari metode penangkapan menjadi metode budidaya dengan sistem KJA dan KJT.
Selain melakukan pemeliharaan udang, mahasiswa/i HMJ-BDP UMRAH, juga bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bintan untuk membantu masyarakat membentuk Pokdakan (Kelompok Pembudidaya Ikan).
Dalam kegiatan ini, sejumlah masyarakat juga tertarik dan bergabung. Melalui Pokdakan yang dibentuk, diharapkan program budidaya udang dengan sistem KJA dan KJT di Desa Pengujan ini bisa berlanjut dan berkembang, sehingga menarik lebih banyak lagi masyarakat untuk membudidayakan udang Vaname dan Pokdakan Desa Pengujan akan terus bertambah.
Penulis:HMJ-BDP UMRAH
Editor :Redaksi