HUT Lingga ke-20 Tahun 2023, Pemkab Lingga Ber-Tamadun Kebesaran Kerajaan Riau Lingga

Kegiatan Tamadun Melayu, dalam rangka HUT Lingga ke-w20 tahun 2023 dengan menampilkan Sanggar Seni Lokal Kabupaten dan Kota, Nasional, hingga Internasional di Daik Lingga.
Kegiatan Tamadun Melayu, dalam rangka HUT Lingga ke-w20 tahun 2023 dengan menampilkan Sanggar Seni Lokal Kabupaten dan Kota, Nasional, hingga Internasional di Daik Lingga.

PRESMEDIA.ID, Lingga – Peringatan Hari jadi Kabupaten Lingga ke-20 tahun 2023, Pemerintah kabupaten Lingga menggelar berbagai kegiatan dan perlombaan dari 11-hingga 26 November 2023.

Pemerintah Kabupaten Lingga juga Ber-Tamadun, melalui kegiatan Tamadun Melayu, dengan menampilkan Sanggar Seni Lokal Kabupaten dan Kota, Nasional, hingga Internasional di Daik Lingga.

Pembukaan Tamadun Melayu ini dilakukan Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga Azmi mewakili Bupati, di Daik Lingga.

Pada malam pembukaan, Kadis Kebudayaan Lingga Azm mengatakan, sesuai dengan pengertian dan arti kata Tamadun Melayu, sangatlah tepat digelar di Daik Lingga, yang terkenal dengan kebesaran sejah kerjaan Riau Lingga.

“Siapa yang bisa membantah kebesaran sejarah Kerajaan Riau Lingga masa lampau yang membawahi berbagai wilayah di Kepri dan daerah lain termasuk bagian negara Malaysia dan Singapura,” ujar Azmi.

Kebesaran kekuasaan Kerajaan Riau Lingga yang saat itu berpusat di Daik Lingga ini, Lanjut Azmi, berlangsung pada Periode 1787 sampai dengan 1900 atau lebih kurang 113 Tahun.

Kebesaran kerjaan Riau Lingga disejumlah wilayah masa itu, sebut Azmi, juga memiliki dampak banyak sekali, yang diwariskan melalui peninggalan sejarah berbentuk Cagar Budaya (Makam, Bangunan, Bekas Tapak Istana,dll.) Di Daik, Kabupaten Lingga hingga saat ini.

“Selain itu, ada juga peninggalan Budaya Tak Benda seperti kesenian, cerita rakyat, kuliner, permainan tradisional dan beragam bentuk warisan budaya lainnya,” ujar Azmi.

Azmi juga mengatakan, dengan kekayaan sejarah dan  budaya Kerjaan Riau Lingga itu, menjadi kekayaan Lingga saat ini, sehingga perlu pembenahan pembenahan aspek kesejarahan dan budaya.

“Melalui Tamadun Melayu ini, akan menggali dan menampilkan banyak kesenian tradisional khas Lingga yang menjadikan daerah Kabupaten Lingga dikenal sampai ke mancanegara,” ujarnya.

Lingga punya warisan teater tradisonal bangsawan, punya permainan gasing Lingga dan sebagainya, dan salah satu bentuk untuk melestarikan kesenian ini adalah memberikan ruang panggung untuk pementasan, selain memberikan support dalam bentuk yang lain seperti peralatan dan sebagainya.

Terakhir, Azmi menyampaikan apresiasi terhadap sanggar-sanggar atau Komunitas yang telah lama eksis, baik yang fokus di bidang teater, tari, musik maupun yang lainnya.

“Harapan kami ke depan, sanggar seni dan kebudayaan di Lingga ini akan tumbuh dan berkembang di desa-desa, dalam menjaga dan melestarikan Budaya Melayu di Kabupaten Lingga,” ujarnya.

Kegiatan Tamadun Melayu yang digelar di Lingga, juga dikatakan Azmi, sebagai apresiasi pada sanggar seni dan komunitas seni di Lingga, untuk menghibur masyarakat pada momen Perayaan Hari Jadi ke-20 kabupaten Lingga tahun 2023 ini.

“Tamadun Melayu akan selalu kekal selama kita terus mengenang dan merawatnya,” ujar Azmi.

Pada malam pembukaan Tamadun Melayu ini, juga ditampilkan sejumlah sanggar seni dari seluruh Kecamatan se-Kabupaten Lingga.

Semula kesenian yang ditampilkan itu, seperti, penampilan seni Silat, Tarian tradisional, tatacara Pernikahan khas Melayu.

Kemudian Khatam qur’an, Tradisi Melawai, Nyanyian, Musik tradisional serta penampilan lainnya.

Pada acara ini, hadir juga Asisten I, Asisten III, staff ahli, tenaga ahli, Kapolres Lingga, Kepada OPD Kabupaten Lingga, Camat, Lurah,  Tokoh agama, Tokoh masyarakat, tamu undangan dan masyarakat Lingga.

Penulis: Aulia
Editor  : Redaksi