
PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengatakan fenomena cuaca panas dan terik yang saat ini terjadi sejumlah wilayah di Indonesia merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi.
Kepala Bagian Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko, mengatakan Kejadian cuaca panas dan terik ini, terjadi pada bulan puncak musim kemarau.
Adapun faktor yang mempengaruhi kondisi panas yang terjadi saat ini kata Hary, disebabkan gerak semu matahari yang saat ini berada di sekitar khatulistiwa dan sekitar 22-23 September akan berada tepat di atas khatulistiwa.
“Akibatnya radiasi matahari yang masuk cukup optimum,” ujarnya.
Hal ini lanjutnya, ditandai dengan hasil monitoring suhu udara maksimum berkisar antara 34.0-37.5 °C. Kondisi ini masih dalam kisaran normal suhu maksimum dibandingkan dengan suhu udara yang pernah terjadi berdasarkan data klimatologis 30 tahun, yang berkisar 34.0 – 37.5 °C.
Faktor lainya disebabkan, aliran massa udara dingin dan kering yang bergerak dari Australia menuju wilayah Indonesia sebelah selatan khatulistiwa terutama di sekitar Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.
“Kondisi ini ditandai dengan adanya kelembaban udara yang < 60% di ketinggian 3.000 m dan 5.000 m dari permukaan,” ujarnya.
Penulis: Presmedia
Editor : Redaksi