
PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Rusli berdalih, roboh dan hancurnya dinding semen drainase penanganan banjir di Perumahan Taman Harapan Indah (THI) kota Tanjungpinang dikarenakan semen belum kering.
Dan hingga saat ini, proyek pengerjaan drainase di Perumahan Taman Harapan Indah kota Tanjungpinang yang dikerjakan Cv.Tri Buana Citra Perkasa dengan harga penawaran Rp1,061 Miliar itu, masih dalam tahap pengerjaan sampai November 2023 mendatang.
“Saat ini pengerjaanya itu sudah mau finishing, batu dinding drainase yng dikerjakan sudah terpasang. Namun saat kejadian semen dinding belum kering dan hujan deras hingga jebol,” kata Rusli, saat ditemui di kawasan Perumahan Taman Harapan Indah kota Tanjungpinang, Selasa(24/10/2023).
Setelah pengerjaan ini, lanjut Rusli, juga masih ada tahap pemeliharaan selama 180 hari (6 bulan) oleh kontraktor yang mengerjakan proyek ini.
Rusli juga menyebutkan, awalnya, pekerja kontraktor menganggap pekerjaan drainase itu sudah bagus terpasang. Namun ketika semen belum kering tiba-tiba diguyur hujan, Akibatnya, semen dan batu cor yang sebelumnya terpasang roboh dan menutupi parit, dan mengakibatkan luapan air membanjiri perumahan warga.
“Akibat hujan dan banjir ini, sudah dua kali material dinding drainase ini hanyut dan roboh dan kembali dilakukan perbaikan dan karena hujan mengakibatkan drainase jebol,” ujarnya.
Seluruh kerugian atas robohnya material dinding drainase itu, dikatakan Rusli, seluruhnya merupakan tanggung jawab kontraktornya, karena pekerjaan belum selesai.
BWS Masih Buat Master Plant, PUPR Sudah Bangun Drainase
Selain itu, kepala dinas PUPR ini juga menyebut, dalam penanganan Banjir di Perumahan Taman Harapan Indah itu, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BWS) Sumatera.
hal itu dilakukan untuk menyatukan perencana yang sudah dibuat dalam mengendalikan banjir yang salah satunya di kawasan perumahan Taman Harapan Indah kota Tanjungpinang itu.
Ditempat terpisah, pejabat fungsional BWS Se Sumatera, Aris Akbar, terkait dengan kawasan banjir di Perumahan Taman Harapan Indah kota Tanjungpinang itu, pihaknya saat ini masih menunggu penyelesaian Master Plan.
Karena kata Aris, kalau ngomong masalah banjir harus per area, dan kalau dikerjakan hanya sebagian percuma dan tidak akan menyelesaikan permasalahanya.
Ia mengatakan, bahwa buku kerja BWS adalah master plan yang saat ini prosesnya sedang dilakukan. Nantinya dari master plan tersebut akan dapat dilakukan tindakan.
“Setelah itu selesai kita akan ekspose dengan Provinsi Kepri dan Pemko,” singkatnya.
Pernyataan koordinasi Kepala dinas PUPR kota Tanjungpinang Rusli ini, justeru bertentangan dengan apa yang dikatakan pejabat fungsional BWS Se Sumatera, Aris Akbar.
Sebab, jika BWS sendiri menyatakan Master Plan sebagai roadmap penanganan Banjir di Perumahan Taman Harapan Tanjungpinang sendiri, belum ada dan masih dikerjakan, Namun PUPR kota Tanjungpinang telah mengucurkan dana APBD Rp1,061 miliar untuk pembangunan drainase di Perumahan Taman Harapan Indah kota Tanjungpinang tersebut.
Sebelumnya, puluhan rumah di kawasan perumahan Taman Harapan Indah kota Tanjungpinang terendam banjir saat hujan lebat melanda kota Tanjungpinang Senin (23/10/2023).
Dua kawasan blok A dan D perumahan itu banjir ini, akibat luapan air dari bagian atas perumahan.
Warga mengatakan, selain disebabkan hujan deras banjir yang menggenangi perumahan disebabkan proyek drainase yang dikerjakan kontraktor di Perumahan itu roboh dan menutupi parit.
Akibatnya, air deras yang turun dari bagian atas sisi jalan ke parit drainase meluber ke pemukiman warga dan mengakibatkan banjir.
Misdawati, warga perumahan Taman Harapan Indah di blok B mengatakan, banjir kali ini merupakan yang terparah selama dia tinggal di kawasan perumahan tersebut.
“Banjir ini paling para sejak 2010 kami tinggal di perumahan ini,†ujarnya Senin (23/10/2023)
Selain disebabkan hujan, Banjir ini kata Miadawati juga akibat dinding drainase yang baru di bangun kontraktor kawasan itu roboh, akibatnya air yang seharusnya tertahan dan mengalir menjadi meluap ke pemukiman warga.
“Sudah dibangun paritnya tapi dinding drainasenya dibelakang rumah saya jebol,†ucapnya.
Berita Sebelumnya :
Penulis: Roland
Editor : Redaktur