Kesadaran Masyarakat Minim, Angka COVID-19 Kepri Capai 6.995 Kasus

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri M. Bisri
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri M.Bisri

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang- Angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Kepulauan Riau terus meningkat. Kondisi ini salah satunya diakibatkan minimnya kesadaran masyarakat akan bahaya covid-19 yang sejatinya sedang mengancam di depan mata.

Peniaian sekaligus ungkapan keprihatinan itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau, Mohammad Bisri. Ia menjelaskan, penyebab masih terus bertambahnya kasus COVID-19 di Kepri adalah kurangnya kesadaran masyarakat mentaati protokol kesehatan secara ketat.

”Hal itu bisa dilihat di lingkungan sekitar, dimana semakin kes ini masyarakat sudah semakin tidak perduli dengan bahaya COVID-19. Ksedaran masayarakat semakin berkurang. Akibatnya makin hari kian menambah daftar panjang kasus ini,” keluh Bisri saat dihubungi PRESMEDIA.iD, Sabtu (26/12/2020).

Sebenarnya, demikian Bisri menilai, bila peningkatan jumlah pasien COVID-19 ini sudah diprediksi beberapa bulan lalu. Ketika dianalisis grafik penambahan pasien COVID-19 mulai Maret 2020 hingga sekarang. Dimana, pada Maret-Agustus 2020 lalu saja, trend penambahan kasus masih cukup landai, yakni berkisar 10-20 orang per hari.

“Kemudian meningkat pada Oktober-Desember rata-rata 50-60 orang per hari,” Bisri dengan nada lirih.

Tren kenaikan ini, lanjut Dia, seharusnya bisa ditekan. Asalkan, masyarakat dengan penuh kesadaran senantiasa menerapkan prokes di kehidupan sehari-harinya. Bahkan, bukti penerapan prokes secara ketat dapat meminimalisir angka COVID-19.

Hal ini, sambungnya, dapat dilihat dari Pilkada serentak 9 Desember lalu, yang menurutnya, pelaksanaan Pilkada serentak adalah bukti nyata penerapan prokes yang sukses. Sehingga, pesta demokrasi tersebut tidak melahirkan klaster baru COVID-19.

“Saya pikir kekhawatiran sejumlah orang bahwa pilkada akan melahirkan pilkada klaster baru ternyata terbantahkan. Buktinya, tidak ada warga maupun penyelenggara pilkada yang tertular COVID-19 pasca pemungutan suara,” tanggapnya.

Oleh karena itu, Ia terus mengimbau kepada seluruh masyarakat agar senantiasa menaati anjuran pemerintah untuk terus menerapkan prokes. Serta menjauhi kerumunan, terutama pada perayaan Natal dan Tahun Baru.

“Apalagi, Pak Gubernur juga sudah melarang untuk merayakan perayaan tahun baru dengan berlebihan. Maka, harus sama-sama kita hindari,” harapnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data dari Satgas COVID-19 Kepri, jumlah kasus Corona per 25 Desember sebanyak 6.995 kasus. Dari jumlah tersebut, 6.173 orang dinyatakan sembuh, sementara meninggal dunia 173 kasus. Dengan demikian, jumlah kasus yang masih aktif saat ini berjumlah 649 kasus.

Penulis: Ismail