Lonjakan Akhir Pekan, Kasus Covid-19 di Bintan Tambah 103 Orang

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan dr Gama AF Isnaeni. F Hasura Presmedia.Id
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kabupaten Bintan dr Gama AF Isnaeni. (Foto: Dokumentasi/Presmedia.id).

PRESMEDIA.ID, Bintan – Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bintan kembali mengalami lonjakan di akhir pekan. Yakni, per tanggal 3 hingga 4 Juli 2021 tercatat penambahan hingga 103 kasus.

Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan, pada 3 Juli bertambah 53 orang yang terdiri dari 24 laki-laki dan 29 perempuan. Sedangkan 4 Juli bertambah 50 orang yang terdiri dari 22 laki-laki dan 28 perempuan.

Kepala Dinkes Bintan, dr Gama AF Isnaeni, membenarkan lonjakan kasus di akhir pekan selama dua hari tersebut. Mereka berasal dari 7 kecamatan yang berada di satu daratan.

Dengan penambahan tersebut, kini total jumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Bintan mencapai 3.150 orang. Dari total tersebut sebanyak 2.551 orang berhasil sembuh, 58 orang dinyatakan meninggal dunia dan kasus aktif yang menjalani isolasi ada 541 orang.

“Tiga kecamatan di wilayah pesisir nihil kasus selama dua hari ini. Yaitu Bintan Pesisir, Mantang, dan Tambelan,” ujar Gama, kemarin.

Adapun kecamatan penyumbang kasus terbanyak pada akhir pekan adalah Bintan Utara sebanyak 35 orang. Lalu Bintan Timur 20 orang, Seri Kuala Lobam 17 orang, Toapaya 11 orang, Teluk Sebong 11 orang, Gunung Kijang 6 orang, dan Teluk Bintan 3 orang.

Dari kasus penambahan tersebut didapati 10 orang di antaranya dari kalangan lansia berusia 60 tahun ke atas. Kemudian 6 orang anak-anak dari usia 6-10 tahun dan balita ada 3 orang dari usia 1-4 tahun. Sementara 84 orang lainnya berusia 11-58 tahun.

“Jadi dari 103 orang yang positif, ada 19 orang dari kalangan lansia, anak-anak, dan balita,” jelasnya.

Mereka menjalani isolasi di tempat yang berbeda-beda. Untuk di RSUD Engku Haji Daud (EHD) Tanjunguban 27 orang, RSUD Bintan 6 orang, LPMP Kepri Ceruk Ijuk 67 orang, RSUP Raja Ahmad Tabib (RAT) Kepri 20 orang, RSUD Kota Tanjungpinang 1 orang serta isolasi mandiri 420 orang.

“Dari 103 orang tambahan itu hanya 20 orang yang bergejala seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, lemah, nyeri otot, anosmia, pilek, dan sesak napas. Selebihnya 83 orang tanpa gejala apapun,” ucapnya.

Penulis: Hasura
Editor: Ogawa