
PRESMEDIA.ID,Tanjungpinang-Tokoh sentral perjuangan pembentukan Provinsi Kepri, Huzrin Hood memantapkan niat maju pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepri pada 2020.
Keseriusannya dibuktikan dengan pendaftaran yang dilakukan pada beberapa partai, seperti, Nasdem, Gerindra dan Golkar. Terakhir pada Rabu, (13/4/2019) lalu juga mendaftar dan mengambil formulir ke Partai Demokrat Kepri.
Huzrin Hood mengatakan, selain secara formal, dia juga terus melakukan komunikasi dan lobby politik dengan beberapa partai untuk mendukung pencalonannya. Kepada elit politik dan tokoh masyarakat, Huzrin juga intens bersilaturahmi.
“Sampai saat ini, Alhamdulillah, sejumlah partai politik sudah menyatakan akan mendukung. Begitu pula dorongan dan dukungan dari masyarakat Kepri dari kabupaten/kota, juga bulat menyatakan dukungan. Dan ini yang memantapkan langkah saya mewakafkan diri untuk maju,”ujarnya, Senin,(18/11/2019.
Kondisi Kepri saat ini, lanjut dia perlu pembenahan secara menyeluruh, khususnya pada program yang pro dengan kepentingan Masyarakat.
“Selam ini, program yang dibuat pemerintah masih hanya sebatas program yang mengatasnamakan rakyat. Namun kenyataanya, belum maksimal dirasakan manfaatnya oleh rakyat Kepri,”sebut Huzrin.
Penggunaan anggaran APBD dengan tepat dan efisien, kata Huzrin, diyakini sangat cukup untuk memakmurkan rakyat Kepri. “Oleh karena itu, perlu ada perubahan dan untuk melakukan perubahan, kita mesti berjuang bersama-sama dengan masyarakat,”tegasnya.
Soal calon Wakil Gubernur Kepri pendampingnya, Huzrin belum mau bicara terbuka. Ada beberapa nama disebut-sebut berpotensi berpasangan dengannya. Yang jelas, bila dipercaya untuk memimpin Kepri, dia sudah mempersiapkan beberapa langkah dan program yang disebut dengan Titah Raja.
“Titah Raja berarti Tim Terpadu Rakyat Sejahtera. Program ini sebagai perwujudan dari semangat pembentukan Provinsi Kepri,”sebutnya.
Pemerintah dan rakyat, harus berusaha meningkatkan iman dan taqwa, berikhtiar agar penghasilan mencukupi. Masyarakat harus berpenghasilan layak., Pelayanan pendidikan dan kesehatan diutamakan.
“Dan peningkatan ekonomi harus lebih diutamakan pada masyarakat lokal yang berbasis daerah,”bebernya.
Yaang terpenting kata Huzrin, pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepri pada 2020 hendaknya dapat berlangsung dengan fair dan terbuka.
Penulis:Redaksi