Pekan Pertama Juni, 37 Orang Warga Kepri Positif Covid-19 Meninggal Dunia

Satgas Covid saat melakukan evakuasi Jazad almarhum Zaki yang diduga meninggal akibat positif Covid 19
Petugas Satgas Covid saat melakukan evakuasi Jasad salah seroang warga Zk yang meninggal akibat positif Covid-19 di Hotel Surya Tanjungpinang beberapa waktu lalu. (Dok:Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Kasus pisitif COVID-19 di Provinsi Kepulauan Riau masih terus bertambah dan mengalami peningkatan.

Data Satgas Percepatan dan Penanganan COVID19 Kepri menyatakan, sejak pekan pertama Juni 2021 sebanyak 37 warga Positif Covid-19 di Kepri meninggal dunia.

Korban meninggal tersebut, sebanyak 20 orang merupakan warga kota Batam, 6 orang warga kota Tanjungpinang, 4 orang warga Karimun, 3 orang warga Bintan, 2 orang warga Anambas dan masing-masing 1 orang warga kabupaten Lingga dan Natuna.

Secara kumulatif, jumlah korban meninggal dunia akibat positif COVID-19, sejak pertama kali ditemukan di Kepri hingga saat sudah mencapai 410 orang.

Sedangkan jumlah kasus positif Covid-19 selama sepekan terakhir, juga bertambah sebanyak 1.791 kasus. Dengan Penambahan itu, jumlah pasien positif Covid-19 aktif yang dirawat dan dikarantina saat ini sebanyak 2.311 kasus.

Yang menggembirakan, selain penambahan kasus positif, jumlah pasien Covid sembuh, dalam kurun waktu yang sama juga mengalami peningkatan, dan hingga saat ini sebanyak 2.222 orang penderita positif Covid-19 dinyatakan sembuh.

Ketua Harian Satgas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kepri, TS.Arif Fadillah, mengatakan, dari 7 kabupaten/ kota di Kepri, Kota Batam yang mengalami zona merah, atas meningkatnya jumlah penderita dan Positif Covid.

“”Batam sudah masuk penyebaran COVID-19 dengan resiko tinggi, Sedangkan 6 kabupaten/kota lainnya berada pada berzona oranye,” ujarnya, Selasa (8/6/2021).

Ia mengatakan, pemerintah daerah telah melakukan sejumlah upaya untuk menekan penyebaran COVID-19. Mulai dari, membentuk Posko PPKM berbasis mikro hingga ke tingkat RT/RW supaya pengawasan penyebaran COVID-19 bisa dilakukan sampai tingkat bawah.

“Memang penekanan penerapan PPKM mikro ke kabupaten/kota
perlu dioptimalkan. Dan saat ini sudah terbentuk lebih dari 2 ribu posko,” ucapnya.

Pemerintah Provinsi Lanjut Arif, juga turut menambah pusat isolasi terpadu di seluruh kabupaten/kota, agar pasien yang terpapar COVID-19 bisa di karantina dan tidak bergabung dengan warga yang tidak positif.

“Dengan cara ini, angka kasus corona bisa ditekan, mempercepat progres vaksinasi, dalam membentuk hard immunity masyarakat dan virus tidak gampang masuk ke dalam tubuh,” ujarnya.

Penulis:Ismail
Editor  :Ogawa

Komentar