
PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Kepala Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Batam Asep Zaenal Mustofa mengatakan, Kementerian Kesehatan menyoroti keterlambatan data dan kelemahan pelaksanaan 3T (Testing,Tracing dan Treatment) terhadap kasus Covid-19 di Kepri.
Hal itu berkaitan dengan adanya kasus Covid-19 yang meninggal dunia, tetapi datanya baru dilaporkan ke esokan harinya.
“Suatu saat, ada data meninggal dunia yang ternyata bukan data di hari, tapi pelaporannya yang telat.” kata Asep Zaenal dalam Workshop Kajian Epidemiologi Covid-19 melalui Vicom dari Kantor Gubernur di Dompak, Rabu (2/6/2021).
Melalui pelaksanaan Workshop yang diikuti sejumlah tenaga kesehatan dan Satgas Covid-19 Kepri, Zaenal berharap akan dapat meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam rangka pencegahan penularan Covid-19 di Kepri.
“Hal itu yang membuat salah satu alasan diadakan workshop ini. Dengan menghadirkan para ahli dibidangnya hendaknya dapat memberikan pencerahan bagaimana pelaporan data kasus covid-19 yang baik,” ujarnya.
Sementara itu Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, meminta semua pihak, berperan dan ikut berpartisipasi dalam menekan penyebaran pandemi Covid-19 di Provinsi Kepri. Dengan peran semua pihak, Pemerintah akan mampu mempercepat upaya pencegahan dan pengendalian pandemi itu.
Infromasi pemeriksaan, pelacakan, karantina serta isolasi terhadap pasien kasus covid-19 yang akurat kata Ansar, perlu dilakukan, hingga menjadi dasar dan gambaran bagi berbagai pemangku kepentingan dalam mengambil kebijakan penanganan.
“Data dan fakta yang diolah sedemikian rupa, harus tepat dan akurat serta terkini, karena sangat dibutuhkan untuk mengetahui kondisi terkini,” katanya.
Kegiatan yang dilaksanakan kerjasama dengan Satgas Penanganan Covid-19 dan Penanggulangan Ekonomi Provinsi Kepulauan Riau serta Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Kepri itu, juga diharapkan dapat memahami informasi mengenai pandemi Covid-19 dengan baik secara global, nasional maupun sektoral di tingkat provinsi/kabupaten/kota.
“Seluruh Elemen diharapkan mampu berperan aktif untuk melaksanakan kajian epidemiologi covid-19 dan memiliki kapasitas dalam pelaksanaan pemeriksaan, pelacakan, karantina,dan isolasi,” terang Ansar.
Untuk diketahui workshop tersebut, menghadirkan Kepala BTKL Batam Budi Santoso, Ketua PAEI Haryadi Wibisono dan dr. Dicky Budiman sebagai narasumber dan Kepala Bapelkes Batam Asep Zaenal Mustofa sebagai moderator.
Menurut Gubernur Ansar pemerintah telah menetapkan pandemi Covid-19 sebagai bencana non alam. Sampai saat ini situasi penularan Covid-19 di tingkat global maupun nasional masih terus meningkat. Sejak kasus konfirmasi pertama Covid-19 di Indonesia Maret 2020 terjadi, penambahan dan penyebaran kasus covid-19 berlangsung cukup cepat.
Selanjutnya disebutkan, jumlah kasus terkonfirmasi di Provinsi Kepulauan Riau, hingga Senin, 31 Mei 2021 tercatat berjumlah 16.826 kasus dengan jumlah sembuh 13.674 orang, pasien meninggal dunia berjumlah 373 orang dengan jumlah itu kasus aktif saat ini 2.779 orang.
“Khusus untuk Kota Batam, ada tambahan meninggal yang baru dilaporkan oleh RS Kota Batam sebanyak 9 orang, dengan demikian jumlah yang meninggal dunia karena Covid-19 di Kepulauan Riau menjadi 382 orang,†paparnya.
Selain itu, lanjut Gubernur, adanya varian baru virus SARS-CoV 2, membutuhkan respon yang harus cepat untuk mencegah penularan berkelanjutan.
Ansar Sampaikan Strategi Penanganan Covid-19 di Kepri
Ansar juga mengatakan, penyebaran penularan Covid-19 yang masih tinggi di Kepri, diperlukan langkah-langkah strategis untuk mempercepat pencegahan dan pengendalian, Â melalui percepatan dan peningkatan kapasitas pemeriksaan, pelacakan, karantina, dan isolasi kasus covid-19.
“Upaya sosialisasi pencegahan, promotif dan penatalaksanaan penerapan protokol kesehatan melalui penggunaan Masker, Mencuci tangan dan menjaga jarak minimal 1-2 meter perlu terus dilakukan secara massif,” pintanya.
Demikian juga penyiapan sarana dan Fasilitas Rumah Sakit, Laboratorium, APD, Sumber Daya Manusia, Peralatan, obat-obatan dan lain-lain dilakukan secara maksimal.
Ansar juga mengatakan, Dalam rangka mempercepat pengendalian Covid-19, Pemerintah saat ini juga terus melakukan percepatan vaksinasi.
“Selain itu kita juga menerbitkan kebijakan terbaru tentang Panduan pelaksanaan, Pelacakan, Karantina dan isolasi dalam Rangka Percepatan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 ini,” ujarnya.
Dengan upaya pemeriksaan, pelacakan, karantina, dan isolasi dengan baik dan cepat, Pemerintah yakin akan dapat mengendalikan penyebaran dan penularan Covid-19 di Kepri.
“Untuk itu proses ini membutuhkan keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaannya dan koordinasi antara unit pemerintah pada berbagai level.” ujarnya.
Turut mendampingi Gubernur Ansar pada kegiatan tersebut antara lain Asisten 2 Syamsul Bahrum, dan Kepala Sekretariat Satgas Covid-19 Muhammad Darwin, Staf Khusus Suyono dan Nazaruddin.
Penulis:Redaksi
Editor :Ogawa