
PRESMEDIA.ID, Bintan – Empat tukang bangunan mengalami luka-luka setelah scaffolding ambruk saat proses pengecoran dak di lantai dua Masjid Agung Bandar Seri Bentan, Desa Bintan Buyu. Insiden ini terjadi pada pembangunan tahap V masjid tersebut pada 13 Agustus 2024.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Bintan, Muhammad Irzan, mengatakan, kecelakaan kerja tersebut terjadi karena kayu penyangga scaffolding rusak dan jarak antar kayu tidak rapat, hingga menyebabkan struktur tidak mampu menahan beban saat pengecoran.
“Scaffolding ambruk saat tukang sedang ngecor. Hal ini terjadi karena kayu penyangga rusak dan jaraknya tidak rapat,” ujar Irzan, Rabu (14/8/2024).
Akibat kejadian ini, empat tukang yang berada di lokasi mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke RSUP Raja Ahmad Thabib (RAT) Kepri di Kota Tanjungpinang. Beruntung, hasil pemeriksaan tim medis menunjukkan bahwa mereka hanya mengalami luka ringan dan sudah diizinkan untuk pulang.
“Syukurnya tidak ada korban jiwa. Empat tukang hanya mengalami luka lecet dan sudah diperbolehkan pulang setelah diperiksa di RSUP RAT Kepri,” jelasnya.
Setelah insiden tersebut, pihak Perkim Bintan memanggil kontraktor pemenang tender, CV Zahara Permata, dan Konsultan Pengawas, CV Visitama, untuk melakukan evaluasi. Kedua perusahaan tersebut telah diberikan Surat Teguran Kedua (SP2) karena masalah metode kerja.
“Kami telah mengevaluasi metode kerja dengan tegas. Kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas telah diberikan teguran keras dan SP2,” tambahnya.
Sebagai tindak lanjut, proyek konstruksi tahap V Masjid Agung Bandar Seri Bentan dihentikan sementara hingga ada rekomendasi dari tim teknis penanganan kecelakaan kerja. Pembangunan tahap V ini ditargetkan selesai pada Oktober mendatang.
“Kami telah melakukan evaluasi metode pengerjaan selama beberapa hari, dan saya sendiri yang memimpin evaluasi tersebut,” tutupnya.
Penulis: Hasura
Editor : Redaksi