Sejumlah Pantai Tercemar, Limbah Kiriman Minyak Hitam di Bintan Makin Parah

Penyidik Tipiter Satreskrim Polres Bintan saat melakukan Olah TKP Pencemaran akibat Limbah Kiriman di sejumlah Bibir Pantai Bintan

PRESMEDIA.ID,Bintan- Pencemaran Limbah minyak Hitam (sludge oil) di sejumlah bibir pantai di Bintan Provinsi Kepri semakin parah. Selain di kawasan Wisata Lagoi, pencemaran Limbah minyak hitam yang terbungkus didalam sejumlah goni juga ditemukan di sejumlah bibir pantai Kecamatan Gunung Kijang dan Teluk Sebung kabupaten Bintan.

Limbah minyak hitam kiriman itu ditemukan anggota Tipiter Satreskrim Polres Bintan di kawasan resort Mutiara, Desa Pucung, Pantai resort SPE Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang, dan Pelabuhan Busimas Pantai Trikora Desa Malang Rapat serta beberapa panai lainnya,Selasa,(14/1/2020).

Warga desa Malang Rapat mengatakan, Limbah minyak hitam berbentuk Oli yang mencemarin sejumlah dibibir pantai di kecamatan Gunung Kijang dan Teluk Sebung itu, diduga berasal dari zona ekonomi eksklusif (ZEE) dan Operational Port Limited (OPL).

Kasat Reskrim Polres Bintan AKP.Agus Hasanuddin mengatakan, limbah oli yang terbungkus karung Goni, ditemukan di bibir pantai resort Trikora sehingga Unit Tipiter melakukan pengecekan ke lokasi sesuai laporan masyarakat.

“Ada lima saksi yang kita mintai keterangan terkair limbah tersebut dan saat tiba dilokasi benar ditemukan adanya Limbah Minyak Tar yang yang bertebaran di pinggir pantai Trikora terbungkus didalam karung goni”kata Agus Selasa,(14/1/2020).

Atas laporan Limbah ini, lanjut Agus, pihak kepolisian saat ini masih terus melakukan penyelidikan dengan melakukan pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket).

“Selan mendatangi lokasi TKP, kai juga berkoordinasi dengan Sekretaris Desa dan penjaga pantai agar memindahakan atau dibuang limbah tersebut ke tempat semestinya,”sebutnya.

Sebelumnya, Plt.Gubernur Kepri, Isdianto yang dikonfirmasi dengan pencemaran limbah minyak hitam pada kawasan pariwisata di Lagoi Bintan mengatakan, sudah beberapa kali teriak dan menyampaikannya ke Pemerintah Pusat untuk meminta bantuan menyelesaikan permasalahan limbah yang setiap tahun melanda Kepri itu.

�Kita sudah surati, dan memohon bantuan pemerintah pusat agar segera diselesaikan persoalan limbah minyak hitam ini. Ya, Government to Government lah karena masalah ini sudah menyangkut negara tetangga,�ucapnya.

Jika tidak diselesaikan, kata Isdianto, dikhawatirkan berimbas terhadap kunjungan turis ke Bintan, khususnya Lagoi. Apalagi kawasan tersebut merupakan salah satu andalan di Kepri, yang mampu menyedot ratusan ribu turis mancanegara.

�Kita juga berharap bisa ditemukan pelaku utama yang membuang limbah minyak hitam. Sebab limbah itu bukan dibuang di wilayah 0-12 mil batas laut, tapi di zona bebas atau wilayah perairan perbatasan internasional, antara lain, Singapura, Malaysia dan Indonesia,�ucapnya lagi

Penulis:Dani