Limbah Minyak Hitam Serang Kepri, Plt Gubernur Teriak Ke Pusat

Seorang karyawan Hotel di Kawasan Pariwisata Lagoi, saat membersihkan Limbah Minyak hitam di disepanjang pasir putih di Resort Lagoi Bintan.
Seorang karyawan Hotel di Kawasan Pariwisata Lagoi, saat membersihkan Limbah Minyak hitam di disepanjang pasir putih di Resort Lagoi Bintan.

PRESMEDIA.ID,Bintan- Sejak 2 hari ini beberapa resort di Kawasan Pariwisata Lagoi dan Pulau Cempedak diserang limbah minyak hitam (sludge oil). Limbah itu tidak hanya mengotori pasir putih pantai resort tetapi juga membuat penyu dan wisatawan asing yang menginap di Lagoi juga komplein.

Lembaga konservasi penyu di Lagoi mencatat dalam kurun waktu 2 hari sudah ditemukan 3 penyu terdampar akibat limbah minyak hitam di pantai Kawasan wisata Lagoi, Binatang laut itu ditemukan terdampar di Pantai Banyan Tree Bintan dan Club Med.

Petugas kebersihan dan konservasi Pantai di Lagoi, Eddy mengaku sejak Desember 2019 lalu sejumlah kawasan pantai di Lagoi terus diserang limbah minyak hitam. Bahkan saat ini limbah itu sangat banyak dan semakin parah.

�Kali ini kondisinya cair, limbahnya sangat sulit dibersihkan sehingga mengotori pantai,�ujar Eddy, Senin (6/1/2020).

Disejumlah pantai, juga ditemukan tumpukan sampah bercampur limbah hitam yang terbawa arus ke pantai, di tumpukan sampah bercampur limbah minyak itu petugas pantai juga menemukan sejumlah penyu yang kondisinya memprihatinkan berlumur minyak.

�Sehari sebelumnya satu ekor penyu juga terdampar. Lalu berhasil dievakuasi dan diselamatkan serta di lepas liarkan kembali ke laut,”jelas Eddy.

Selain mencemari laut dan pantai, Limbah minyak hitam di kawasan pantai Lagoi, dikatakan Eddy juga menimbulkan bau menyengat hingga mengganggu kenyamanan wisatawan yang mayoritas Warga Negara Asing.

�Tamu banyak yang komplain, tapi mau bagaimana lagi,� katanya.

Karyawan Cempedak Resort Bintan Jaslan, juga mengeluhkan hal yang sama. Bahkan pihaknya, juga menemukan limbah minyak hitam yang dikemas dalam tumpukan karung goni sebanyak 9 karung.

�Tumpukan limbah minyak di karung itu, kami temukan saat melakukan pembersihan limbah di sepanjang pantai resort,”sebutnya.

Kedatangan limbah minyak hitam, kata Jaslan terjadi ketika angin kencang disertai gelombang tinggi menghampiri Pulau Cempedak. “Akibatnya seluruh pantai kotor dan terpaksa dilakukan pembersihan menghindari komplain tamu,”ujarnya.

Sebenarnya, lanjut karyawan Resort ini, serangan limbah hitam ke pantai resort di Bintan itu hampir tiap tahun terjadi, Namun diakuinya pada 2019-2020 ini limbah minyak hitamnya paling parah.

Plt.Gubernur Kepri, Isdianto yang dikonfirmasi dengan keluhan pengusaha pariwisata di Lagoi Bintan atas limbah minyak hitam ini, mengatakan, sudah beberapa kali teriak dan menyampaikannya ke Pemerintah Pusat untuk meminta bantuan menyelesaikan permasalahan limbah yang setiap tahun melanda Kepri itu.

�Kita sudah surati, dan memohon bantuan pemerintah pusat agar segera diselesaikan persoalan limbah minyak hitam ini. Ya, Government to Government lah karena masalah ini sudah menyangkut negara tetangga,�ucapnya.

Jika tidak diselesaikan, kata Isdianto, dikhawatirkan berimbas terhadap kunjungan turis ke Bintan, khususnya Lagoi. Apalagi kawasan tersebut merupakan salah satu andalan di Kepri, yang mampu menyedot ratusan ribu turis mancanegara.

�Kita juga berharap bisa ditemukan pelaku utama yang membuang limbah minyak hitam. Sebab limbah itu bukan dibuang di wilayah 0-12 mil batas laut, tapi di zona bebas atau wilayah perairan perbatasan internasional, antara lain, Singapura, Malaysia dan Indonesia,”ucapnya lagi.

Penulis: Hasura