WNI Ternotifikasi Saspect Corona Virus Diobservasi di Rumahnya

Kepala dinas Kesehatan kota Tanjungpinang Rustam dan Kapolres Tanjungpinang bersama aparat KKP dan Instansi lainya saat menggelar Press rilies atas Observasi Warga Tanjungpinang yang diduga Saspect Coornavirus
Kepala dinas Kesehatan kota Tanjungpinang Rustam dan Kapolres Tanjungpinang bersama aparat KKP dan Instansi lainya, saat menggelar Press rilies atas Observasi Warga Tanjungpinang yang diduga Saspect Coronavirus.

PRESMEDIA.ID,Tanjungpinang- Kepala Dinas kesehatan Kota Tanjungpinang Rustam mengatakan, satu keluarga WNI asal Tanjungpinang yang diberitahu (Notifikasi) Pemerintah Singapura suspect corona virus saat ini telah diobservasi.

Observasi di lakukan tim medis, dirumahnya sendiri di Km 7 Tanjungpinang selama 14 hari. Saat ini, tim medis kesehatan dikatakan, juga telah mengambil sampel swap air liur tenggorokan ke 7 keluarga tersebut untuk diuji di Laboratorium Kementerian Kesehatan di Jakarta.

Sayang-nya, untuk mendapatkan hasil uji laboratorium Swap ke 7 warga Tanjungpinang itu, baru akan diketahui 2-3 hari mendatang.

Observasi terhadap satu keluarga yang sebelumnya diduga suspek corona ini dilakukan di kediamannya sendiri di Tanjungpinang,”ujar Rustam pada wartawan di Dinas Kesehatan kota Tanjungpinang, Senin, (10/2/2020).

Sebenarnya lanjut dia, dari riwayat perjalanan keluarga tersebut, yang bepergian hanya 6 orang, Bapak, ibu, anak dan menantunya. Sementara satu orang tinggal dirumahnya. Kenapa observasi dilakukan di rumahnya..? lanjut Rustam, karena kawasan rumah keluarga tersebut agak jauh dari pemukiman masyarakat dan tingkat kontak dengan tetangganya juga diyakini kurang.

Rustam juga mengatakan, pemantau terhadap keluarga itu, akan dilakukan selama dua kali setiap harinya, dengan jangka waktu observasi selama 14 hari.

Kepada wartawan, Rustam juga menegaskan, hingga saat ini pihaknya belum dapat menyimpulkan ke 7 warga Tanjungpinang itu positif suspect corona virus, karena dari hasil tes suhu badan melalui alat thermo scenner yang dilakukan hasilnya masih negatif.

“Hari ini kita ambil Swab tenggorokan dan akan langsung dikirim laboratorium di Jakarta. Antara dua sampai 3 hari kedepan hasilnya seperti apa baru kita ketahui,”jelasnya.

Prinsip WHO lanjut Rustam, perlu adanya pembatasan kontak, pilihan seperti apa itu dilihat posisi setempat disesuaikan dengan kondisinya. Sehingga satu keluarga ini di himbau untuk tidak keluar rumah, termasuk tidak berinteraski diluar keluarganya.

Kepada media, Rustam bersama pihak kesehatan KKP, dan Kepolisian, juga menelusuri perjalanan wisata yang dilakukan 6 anggota Keluarga itu, Mulai dari Tanjungpinang, ke Singapura, Kemudian ke Malaysia, selanjutnya balik lagi ke Singapura, bahakan ke kota Soul ibu kota Korea Selatan.

Penulis:Roland