
PRESMEDIA.ID,Batam-Gelar Video Converence dengan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Plt.Gubernur Kepri Isdianto kembali meminta bantuan pusat untuk memulangkan ribuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi Malaysia ke Batam, Tanjungpinang dan Tanjung Balai Karimun Provinsi Kepri.
“Kami meminta agar tenaga kerja Indonesia (TKI) tidak menumpuk di Kepri, daerah asal TKI diminta membuka pintu masuk tranportasi darat dan lautnya hingga menerak bisa pulang ke daerahnya,”ujar Isdianto kepada Menko PMK pada video converence Kamis (2/4/2020) di Graha Kepri Batam.
Isdianto juga mengatakan, Dari 35 ribu TKI yang kembali lewat Kepri, 57 persen diantaranya merupakan WNI yang berasal dari daerah lain. Dan hingga 1 April 2020 tercatat sudah 35.993.000 orang yang masuk ke Kepri.
“Dari jumlah itu, sebanyak 43 persen warga Kepri dan 57 persen warga luar Kepri seperti dari Riau, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa dan lainnya. Oleh karena itu, kami meminta daerah lain harus membuka diri untuk menerima warganya hingga tidak menumpuk di Kepri,”kata Isdianto
Untuk tanggal 1 April 2020 saja lanjut Isdianto, tercatat 1.200 orang TKI yang masuk dari pelabuhan fery internasional Batam Center, pelabuhan fery Harbourbay, pelabuhan fery Tanjungpinang dan pelabuhan Fery Karimun.
Setiap TKI yang sampai, tambah Isdianto dilakukan pemeriksaan kesehatan. Dari negara asal kesehatan para TKI juga dicek dan diwajibkan mengisi formulir kesehatan yang diberikan KJRI masing-masing. Bagi TKI yang bermasalah akan dilakukan karantina selama 14 hari di Asrama Haji Batam.
“Agar semua TKI yang bukan warga Kepri tersebut bisa secara mudah kembali ke daerah asalnya, saya meminta kerjasama Kepala Daerah atau Gubernur yang bersangkutan untuk membuka jalur pintu masuk Internasionalnya tanpa harus ke Kepri dulu atau bisa dari Kepri juga berangkatnya. Saya juga minta bantuan ke pusat untuk menyelesaikan persoalan ini,”ujar Isdianto.
Pemulangan TKI itu kata Isdianto harus segera dilakukan hingga tidak menjadi masalah tambahan di Kepri, dan memperburuk situasi yang dapat menyebabkan penuntasan wabah covid-19 di Kepri tidak bisa selesai dengan tuntas.
Selain masalah TKI, Isdianto juga meminta bantuan tambahan APD (Alat Pelindung Siri) masker, sarung tangan dan sepatu boot. Begitu juga dengan bantuan operasional.
Tidak itu saja, Pemprov Kepri saat ini juga tengah merekrut sebanyak 200 nakes dengan berbagai bidang untuk antisipasi penanganan covid-19 di Kepri.
Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaa (Kemenko PMK) Muhajir Effendy mengatakan, akan menyampaikan laporan yang disampaikan Gubernur Kepri Isdianto itu dalam dalam rapat di Jakarta.
Namun sayangnya, saat Video Confrence itu, Gubernur Riau sebagai salah satu daerah asal TKI tidak ikut, dan Muhajir berjanji akan menghubungi secepatnya Gubernur Riau, Gubernur Sumbar, Gubernur Sumut dan Gubernur daerah asal TKI lainnya untuk segera menerima warganya masing-masing.
“Saya akan hubungi para Gubernur terkait secepatnya. Sehingga tidak membeni Kepri dan persoalan TKI ini segera kita atasi dengan baik,”katanya.
Penulis:Redaksi�