BPS: Selama April 2021 Hanya 248 Kunjungan Wisman ke Kepri

Kunjungan Wisman ke Kepri Selama Pandemi COVID 19 Merosot 1
Wisman asal jiran Malaysia dan Singapura saat melewati pintu masuk Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura, Tanjungpinang. (Foto: Dokumentasi/Presmedia.id).

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Sektor pariwisata di Provinsi Kepulauan hingga saat ini menjadi salah sektor paling terpukul selama pandemi COVID-19. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, kunjungan wisman ke Kepri selama April 2021 hanya sebanyak 248 kunjungan.

”Jumlah tersebut semakin menurun, dan jika dibandingkan dibanding kunjungan pada Maret 2021 lalu yang mencapai 428 kunjungan atau turun 42,06 persen,” Kepala BPS Kepri Agus Sudibyo di Tanjungpinang, Kamis (3/6/2021).

Agus mengatakan, penurunan jumlah kunjungan wisman selama April 2021 disebabkan turunnya jumlah kunjungan wisman yang berasal dari dua pintu masuk utama, yaitu Kabupaten Bintan sebesar 58,02 persen dan Kota Batam turun sebesar 38,33 persen.

“Sedangkan Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Karimun pada bulan April tidak terdapat kunjungan wisman,” kata Agus.

Jika dibandingkan April 2020, jumlah kunjungan wisman ke Kepri juga turun sebesar 40,53 persen sebagai akibat masih merebaknya wabah COVID-19 sehingga berdampak pada industri pariwisata.

Agus memaparkan, pada April 2021 jumlah kunjungan wisman berkebangsaan Singapura ke Kepri sebanyak 59 kunjungan. Sementara kunjungan wisman berkebangsaan Malaysia sebanyak 17 kunjungan serta kunjungan wisman berkebangsaan India dan Tiongkok masing-masing sebanyak 6 kunjungan.

“Dari 10 negara wisman terbanyak yang berkunjung ke Kepri tercatat India, Singapura, Tiongkok, dan Malaysia mengalami kenaikan pada April 2021 jika dibanding dengan bulan sebelumnya,” jelas Agus.

Sedangkan secara kumulatif Januari-April 2021, lanjut dia, jumlah kunjungan wisman ke Kepri mencapai 1.110 kunjungan atau turun 99,73 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Adapun jumlah kunjungan wisman terbanyak pada bulan Januari hingga April 2021 menurut pintu masuk, yaitu di Kota Batam sebanyak 980 kunjungan (88,29 persen), Kabupaten Bintan sebanyak 115 kunjungan (10,36 persen), dan Kabupaten Karimun sebanyak 15 kunjungan (1,35 persen).

“Sedangkan Kota Tanjungpinang tidak terdapat kunjungan wisman sama sekali,” demikian Agus.

Kunci Pariwisata pada Length of Stayed

Pada kesempatan terpisah, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengungkapkan persoalan untuk memulihkan pariwisata tidak bertumpu pada mendatangkan wisatawan ke daerah saja. Akan tetapi memastikan length of stayed atau masa berlibur mereka juga panjang di daerah wisata.

”Di situlah tourism linkage akan berperan untuk memudahkan mobilisasi wisatawan. Rata-rata nasional untuk length of stay itu ada di lima hari, untuk Kepri kita upayakan lebih dari itu,” ungkapnya saat menjadi narasumber dalam kegiatan Mega Webinar Sumatera Travel Destination Summit bersama para Gubernur se-Sumatera melalui media daring, Rabu (2/6/2021) kemarin.

Upaya-upaya untuk memulihkan kembali pariwisata di Kepri dipaparkan oleh Gubernur Ansar dengan penerapan wisata berbasis CHSE yaitu Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan).

”Penerapan CHSE akan menjadi kunci dalam travel buble antara Kepri dan Singapura. Karena memang sembilan puluh persen wisatawan Kepri asalnya dari Singapura,” ucapnya.

Ia mengatakan, saat keadaan normal sebelum pandemi Kepri secara rutin menyelenggarakan event-event pariwisata internasional. Antara lain yaitu Bintan Triathlon, Bintan MetaMan, Tour De Bintan, MoonRun, Bintan Trekking International and Durian Party.

“Rata-rata pesertanya itu lebih dari seribu orang, karena kita jadikan Family Day disana,” jelas mantan Bupati Bintan ini.

Saat ini Kepulauan Riau akan memfokuskan pada wisatawan domestik sembari membuktikan bahwa wisata di Kepri sehat dan aman. Dijadikannya Kepri sebagai salah satu tujuan wisata kedua setelah Bali diyakini Gubernur Ansar akan membuat masyarakat Indonesia datang ke Kepri.

“Di tahun-tahun lalu memang Kepri masih berorientasi pada turis mancanegara, sekarang kita coba promosikan Kepri di dalam negeri kita,” demikian Ansar.

Penulis: Ismail
Editor: Ogawa