PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau terus memantau dan melakukan pengawasan ketersediaan stok Beras di tengah kenaikan harga saat ini.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kepri, Aries Fahriandi, mengatakan pemantauan dan pengawasan, dilakukan ke berbagai gudang, termasuk gudang Bulog dan gudang distributor di Kepri.
“Dari hasil pemantauan dan pengawasan, Insyaallah, stok beras aman untuk beberapa bulan kedepan,” ujarnya di Tanjungpinang Kamis (21/9/2023).
Pemerintah Provinsi lanjut Aris, juga akan meluncurkan program bantuan untuk masyarakat penerima manfaat yang akan berlangsung selama tiga bulan ke depan.
Hal ini dilakukan untuk memastikan pasokan beras yang memadai kepada masyarakat, serta Operasi Pasar beras yang akan dilakukan di beberapa kota/kabupaten di provinsi Kepri.
Aries Fahriandi juga mengatakan, kenaikan harga beras premium di beberapa kota di Provinsi Kepri, disebabkan oleh berkurangnya hasil panen gabah petani. Hal ini merupakan dampak dari kondisi cuaca El Niño yang mempengaruhi pertanian serta penurunan ekspor beras dari luar negeri ke Indonesia.
“Penentuan harga beras oleh Badan Pangan Nasional didasarkan pada situasi terkini, termasuk hasil panen gabah petani yang berkurang dan penurunan impor beras. Ini faktor utama yang memengaruhi kenaikan harga beras,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional, Prasetyo Adi, dikutip media Nasional mengatakan, kebijakan impor beras dilakukan Pemerintah untuk mengatasi kekurangan pasokan beras akibat produksi gabah dalam negeri yang rendah.
Impor beras sebutnya, menjadi pilihan terakhir karena ketersediaan beras dalam negeri yang terbatas.
Pemerintah telah menugaskan Perum Bulog untuk mengimpor 2 juta ton beras sejak awal tahun untuk memenuhi Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) atau Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Beras impor tersebut telah dilepas ke pasaran untuk menstabilkan harga beras. Upaya stabilisasi harga yang dilakukan pemerintah mencakup gerakan pasar murah, distribusi beras SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pasar), serta program bantuan pangan beras selama tiga bulan, yaitu September, Oktober, dan November.
Kepala Bulog Tanjungpinang Meizarani belum lama ini juga mengatakan, kenaikan harga beras Medium di Tanjungpinang akibat penyesuaian dari pusat yang dilakukan oleh Badan Pangan Nasional.
Harga beras Medium dari penyesuaian ini, sebelumnya harga HET-nya Rp9.950 per kilo saat ini menjadi Rp11.500 untuk wilayah Kepri. Sedangkan HET Beras Premium Rp 15.040 per kilogram.
Penulis: Presmedia
Editor : Redaksi
Komentar