HET MinyaKita di Tanjungpinang Naik Jadi Rp15.700 per Liter

Salah seorang pegawai di salah satu ritel saat menunjukan MinyaKita di Tanjungpinang. (Foto: Roland/ Presmedia.id)
Salah seorang pegawai di salah satu ritel saat menunjukan MinyaKita di Tanjungpinang. (Foto: Roland/ Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID,Tangjungpinang – Harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng merek MinyaKita di Kota Tanjungpinang mengalami kenaikan signifikan.

Jika awalnya, harga MinyaKita berada di angka Rp14.000 per liter, namun kini telah naik menjadi Rp 15.700 per liter.

Dari pantauan di salah satu ritel, HET MinyaKita kini bahkan lebih mahal dibandingkan dengan merk minyak goreng premium seperti Panina dan Cammila yang dijual dengan harga Rp 14.500 hingga Rp 15.000 per liter.

Distributor MinyaKita di Tanjungpinang, CV.Bintang Perkasa M.Sadmi Al Qayum mengatakan, kenaikan itu dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 18 Tahun 2024 tentang Minyak Goreng Sawit Kemasan dan Tata Kelola Minyak Goreng Rakyat.

M.Sadmi juga mengaku, telah menerima surat edaran Permendag terkait kenaikan HET MinyaKita tersebut.

“Ini adalah kebijakan pemerintah. HET yang sebelumnya Rp 14.000 kini menjadi Rp 15.700,” ujar Sadmi pada Senin (19/8/2024).

Saat ini, stok MinyaKita yang tersedia hanya mencapai 500 kilogram, yang diperkirakan hanya akan bertahan untuk beberapa hari ke depan.

Meskipun terjadi kenaikan, HET MinyaKita di Tanjungpinang masih Rp 14.000 per liter karena mereka masih menjual stok lama.

Namun, begitu stok lama habis dan mereka mulai menjual stok baru, HET Rp 15.700 per liter akan mulai berlaku.

“Minggu depan, stok baru sebanyak 5.000 ton akan masuk. Saya juga sudah berkomunikasi dengan pabrik, dan mereka masih dalam rapat internal untuk mengubah harga,” jelasnya.

Sadmi menyebut bahwa MinyaKita, yang selama ini dikenal sebagai minyak goreng murah, kini berubah menjadi produk yang lebih mahal, sedikit lebih tinggi dari harga minyak premium.

“Saya imbau masyarakat agar tidak khawatir dan panik dengan kenaikan harga ini, karena masih ada minyak lain yang lebih murah dibandingkan MinyaKita,” imbuhnya.

Kepala dinas perdagangan dan perindustrian (Disdagin) kota Tanjungpinang yang diminta tanggapan dengan kenaikan MinyaKita ini, belum memberi tanggapan. Upaya konfirmasi masih terus diupayakan media ini.