Penerimaan Pajak Hingga Juni 2023 Capai Rp970 Triliun

Ilustrasi penerimaan pajak negara tahun 2023. (Foto: Antara/Presmedia.id)
Ilustrasi penerimaan pajak negara tahun 2023. (Foto: Antara/Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID, Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penerimaan negara dari pajak telah mencapai Rp970,2 triliun hingga akhir Juni 2023.

Jumlah tersebut setara dengan 56,47 persen dari target APBN tahun 2023. Capaian penerimaan ini pun tumbuh sebesar 9,9 persen secara tahunan.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, kinerja penerimaan dari pajak di paruh pertama 2023 masih tumbuh positif, meski laju pertumbuhannya mengalami normalisasi.

“Kalau kita lihat kinerja penerimaan pajak semester 1 masih terjaga tumbuh positif, tapi rate of growth-nya terus mengalami normalisasi atau penurunan,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (24/7/2023) dikutip InfoPublik.id.

“Kalau awal tahun masih tumbuh di 48 kalau kita lihat secara kumulatif tapi kita lihat sekarang sudah di 9,9 persen,” sambungnya.

Jika dirinci, capaian Pajak Penghasilan (PPh) Non Migas tercatat Rp565,01 triliun atau 64,67 persen dari target tahun ini. Pajak ini tumbuh 7,85 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Selanjutnya, penerimaan pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) tercatat sebesar Rp356,77 triliun atau 48,02 persen dari target.

“Angka capaian ini juga tumbuh 14,63 persen,” tuturnya.

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan pajak lainnya yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp7,50 triliun atau 18,74 persen dari target. Capaian ini juga mengalami pertumbuhan sebesar 54,41 persen.

Sementara itu, PPh Migas tercatat Rp 40,93 triliun atau 66,62 persen dari target. PPh Migas mengalami kontraksi 3,86 persen.

Menurut Sri Mulyani, ada sebagian sektor yang mengalami penurunan jika dilihat dari komposisi seperti dari sisi pertumbuhan karena tahun lalu memang ada beberapa fenomena yang terjadi sekali.

Hal itu seperti terjadinya pengungkapan pajak secara sukarela dan adanya harga-harga komoditas yang mengalami normalisasi.

“Harga minyak mengalami penurunan dan juga berbagai kegiatan impor yang tadi mengalami kontraksi,” ungkapnya.

Sementara itu, penerimaan Kepabeanan dan Cukai telah mencapai Rp135,43 triliun atau 44,67 persen dari target. Hasil penerimaan ini mengalami kontraksi sebesar 18,83 persen dari tahun lalu.

“Beberapa hal yang menjadi penyebab adalah bea keluar yang mengalami penurunan tajam akibat adanya penurunan harga CPO dan juga komoditas secara umum,” pungkasnya.

Penulis: Presmedia
Editor  : Redaktur