BPJS-TK-Tanjungpinang

Perguruan Tinggi Diminta Berperan Dalam Pengentasan Kemiskinan di Indonesia

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK, Nunung Nuryartono. (Foto: Humas Kemenko PMK/Presmedia.id)
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK, Nunung Nuryartono. (Foto: Humas Kemenko PMK/Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID, Jakarta – Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menginginkan perguruan tinggi memiliki faktor yang signifikan dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK, Nunung Nuryartono saat menjadi pembicara kunci dalam agenda Forum Akademik di Aula KRT Fadjar Notonagoro Universitas Airlangga, pada Rabu (6/9/2023).

Menurut Nunung, perguruan tinggi adalah mesin akademis yang dapat mendorong penguatan ekonomi Indonesia. Dengan tidak kurang dari 3000 perguruan tinggi di Indonesia, saya yakin akan mampu membantu pengentasan kemiskinan di Indonesia.

“Bahkan terdapat riset yang menyatakan semakin tinggi peran perguruan tinggi di masyarakat, maka tingkat penurunan angka kemiskinan semakin cepat,” kata Nunung dikutip dari InfoPublik pada Jumat (8/9/2023).

Sekretaris Kemenko PMK, Andie Megantara mengatakan kepakaran dan keragaman disiplin ilmu yang dimiliki civitas akademika universitas bisa memberikan perspektif baru yang menghasilkan solusi inovatif untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan di Indonesia.

Pembangunan nasional harus berorientasi pada keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk mencapai target tersebut, penyelesaian masalah kemiskinan harus terus menjadi agenda penting bagi pemerintah dan nonpemerintah.

“Pada jangka pendek, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait akan berfokus pada percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem,” kata Andie.

Sejalan dengan itu, Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PPKE) telah mengamanatkan pentingnya koordinasi antara sektor pemerintah dan nonpemerintah, termasuk diantaranya perguruan tinggi.

Perguruan tinggi sendiri memiliki peran strategis dalam PPKE melalui kontribusi kepakaran dalam hal pendidikan, pengajaran, penelitian, pengembangan, serta pengabdian masyarakat untuk mendukung target pemerintah mencapai penurunan kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada 2024.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Dian Agustia menyatakan pihaknya berkomitmen bekerja sama dengan pemerintah untuk mendorong percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.

“Bahkan, Universitas Airlangga telah meluncurkan Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) yang telah berfokus membantu akses kesehatan di pulau-pulau terpencil,” ucapnya.

Penulis: Presmedia
Editor  : Albet

Komentar