Diduga Diselewengkan, Nelayan Bintan Kembali Kesulitan Dapat BBM Solar Subsidi

*Gubernur Minta Penegak Hukum Bertindak

Salah satu Kapal Nelayan, Berhenti melaut karena susahnya mendapat BBM solar subsidi di Bintan
Salah satu Kapal Nelayan, Berhenti melaut karena susahnya mendapat BBM solar subsidi di Bintan. (Foto: Hasura/Presmedia.id) 

PRESMEDIA.ID, Bintan – Nelayan tradisional di Kabupaten Bintan mengeluh, kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi untuk melaut.

Padahal, kuota BBM solar subsidi untuk nelayan di wilayah itu hingga saat ini terus ditambah.

Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Bintan, Syukur Hariyanto mengatakan keluhan nelayan ini sudah disampaikan ke pemerintah daerah sampai ke pusat.

“Keluhan Nelayan Bintan terkait kesulitan mendapatkan akses BBM subsidi sudah disampaikan. Kami harap pemerintah komitmen menanganinya,” ujar pria yang sering disapa Buyung ini.

Nelayan, kata Buyung, diminta pemerintah untuk mengurus segala sesuatu untuk mendapatkan BBM bersubsidi. Mulai dari surat menyurat, surat rekomendasi, kartu kendali sampai mendapatkan kartu BBM bersubsidi.

Namun setelah nelayan memiliki dokumen resmi itu semua. BBM yang dibutuhkan nelayan ternyata tidak ada. Sehingga mereka terpaksa membeli solar non subsidi yang harga lebih mahal agar bisa melaut untuk mencari ikan.

“Artinya itu sebuah ketidakpastian bagi nelayan. Sudah capek-capek ngurus, buang waktu, buang tenaga, dan biaya ternyata solar subsidinya tak ada. Jadi sia-sia makanya mereka sekarang malas memperpanjang masa berlaku dokumennya,” jelasnya.

Solar subsidi ini menjadi atensi khusus karena diduga kuat diselewengkan oleh oknum tertentu. Maka dengan masalah itu, KNTI Bintan melakukan kuesioner terhadap 500 nelayan.

Kemudian juga melakukan penelusuran secara langsung. Sebab solar yang didistribusikan ke SPBN maupun SPBU secepat kilat habisnya.

“Pertanyaan kita solarnya kemana. Setiap nelayan ada kuota tapi tak bisa dapat solar. Tentunya itu patut dicurigai dan pastinya diselewengkan,” katanya.

Menanggapi keluhan nelayan, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengaku heran. Karena kuota BBM subsidi di Bintan sudah bertambah namun nelayan tetap mengalami kesulitan mendapatkannya.

“SKK Migas terus melakukan kegiatan nasional disini. Kuota BBM bersubsidi juga bertambah tapi nanti saya suruh cek lewat Asisten II Setdaprov Kepri,” sebutnya.

Pihaknya juga sudah meminta polisi bahkan Polda Kepri sekaligus untuk turun tangan mengatasi permasalah solar bersubsidi ini. Apabila nantinya jatah-jatah solar nelayan kecil atau tradisional diambil dan digunakan untuk kepentingan lain harus secepatnya ditindak tegas.

“Kalau ada yang bermain kita sudah minta polisi segera menindaknya. Bahkan kita sudah laporkan juga ke Pak Kapolda Kepri,” ucapnya.

Penulis: Hasura
Editor  : Redaktur